REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Meski kemunculan virus Ebola di Afrika Barat pada bulan Maret silam, yang telah membunuh lebih dari 4 ribu jiwa, jadwal Piala Afrika 2015 sulit untuk diubah.
Demi mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, Maroko memohon Konfederasi Sepak bola Afrika (CAF) untuk menunda Piala Afrika 2015.
CAF mengaku akan mempertimbangkan permintaan tersebut. Namun, CAF sendiri menegaskan penundaan merupakan satu hal yang tidak diharapkan.
"CAF telah mencatat permintaan tersebut dan berharap, bisa memutuskan bahwa tidak ada perubahan jadwal atas kompetisi dan ajangnya. Perlu diperhatikan bahwa sejak edisi pertama pada 1957, Piala Afrika tidak pernah mengalami penundaan atau perubahan jadwal,” demikian pernyataan resmi CAF seperti dilansir soccerway, Senin (13/10).
Keputusan di tunda atau tidak, tergantung hasil diskusi pada pertemuan Komite Eksekutif CA, pada 2 November mendatang. Selanjutnya, pertemuan akan digelar antara CAF dan Maroko di Rabat pada 3 November dan delegasi CAF bakal dipimpin oleh Presiden Issa Hayatou.
Diketahui sebelumnya bahwa CAF juga sudah melakukan pencegahan virus Ebola, yakni dengan memindahkan sejumlah pertandingan babak kualifikasi Piala Afrika. Pertandingan yang seharusnya digelar di negara yang terserang ebola ke tempat netral. Jika pertandingan tidak dipindahkan, perhelatan Piala Afrika 2015 justru akan membuat wabah ebola meluas ke penjuru Afrika.