Senin 13 Oct 2014 12:55 WIB

Pemimpin Hongkong tak Mau Mundur, Polisi Bongkar Barikade

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indah Wulandari
Polisi Hongkong saat menangkap demonstran.
Foto: AP
Polisi Hongkong saat menangkap demonstran.

REPUBLIKA.CO.ID,HONGKONG--Polisi Hongkong mulai membersihkan blokade jalan yang dibuat oleh pengunjuk rasa prodemokrasi, Senin (13/10). Polisi mengatakan mahasiswa bisa tetap melakukan unjuk rasa di jalan setelah blokade jalan dibersihkan.

Polisi datang sekitar pukul 05.30 waktu setempat. Mereka lantas membongkar barikade berupa pagar yang disusun pendemo. "Kami di sini bukan untuk membubarkan pendemo. Kami memindahkan barang yang menghalangi jalan dan mengambil kembali barang milik pemerintah," ujar seorang polisi dikutip Channel News Asia.

Di lokasi protes utama, dekat kantor-kantor pemerintahan di kawasan Admiralty, puluhan pengunjuk rasa dan polisi saling berhadapan. Beberapa polisi tampak membawa tameng huru-hara ukuran kecil. Mereka mengenakan rompi berwarna mencolok.

Pembongkaran dan berkumpulnya polisi yang menindaklanjuti dukungan atas pernyatakan Pemimpin Eksekutif Hongkong Leung Chun-ying yang mengatakan blokade mahasiswa tidak bisa berlangsung lebih lama lagi. Pembongkaran dilakukan agar lalu lintas kembali normal.

Senin pagi, mahasiswa di Admiralty  melengkapi diri dengan kacamata dan masker untuk mengantisipasi kemungkinan penggunaan gas air mata atau semprotan merica oleh polisi.

Pengunjuk rasa menuntut Leung mundur dari jabatannya. Massa juga meminta Cina memberi rakyat Hongkong hak untuk memilih pemimpinnya sendiri pada pemilihan umum 2017.

Pada Ahad, Leung bersumpah tidak akan mundur. Dia memperingatkan mahasiswa yang menginginkan dirinya mundur dan bahwa gerakan mereka telah keluar kendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement