Senin 13 Oct 2014 16:13 WIB

Tentara NATO Ditarik, Serangan Bom Kian Membabi Buta

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indah Wulandari
Taliban (ilustrasi)
Taliban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL–Seiring penarikan tentara Nato di Afghanistan, sejumlah serangan lebih sering dilancarkan di area publik.

Seperti yang terjadi Senin (13/10) pagi tadi. Sebuah bom bunuh diri menyasar konvoi militer NATO di ibukota Afghanistan, Kabul membuat satu nyawa warga setempat hilang. Setidaknya, tiga warga asing juga terluka dalam ledakan yang ditargetkan pada kendaraan lapis baja itu.

“Target serangan tersebut, yakni konvoi militer pasukan asing dan sejumlah pasukan telah tewas,” ujar Juru bicara Taliban Zabuhullah Majahid dikutip Reuteurs.

Mereka memang berusaha mengusir pasukan asing serta mendirikan negara Islam dengan melancarkan serangannya di negara tersebut.

Beberapa jam kemudian, serangan bom bunuh diri lainnya menewaskan seorang wanita di luar sebuah klinik di timur Kabul. Sedangkan, serangan bom ketiga meledak di sebuah pasar di daerah perbatasan di utara dan melukai 22 orang termasuk tiga diantaranya anak-anak.

Kekerasan ini terjadi setelah Taliban dan kelompok militan lainnya meningkatkan serangan mereka menjelang ditariknya sebagian besar pasukan asing pada akhir tahun.

Kelompok Taliban pun mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil di Jalan Jalalabad yang merupakan pangkalan utama militer AS dan komplek perumahan PBB dan kontraktor internasional lainnya serta pekerja bantuan.

Juru bicara misi NATO yang dipimpin AS di Afghanistan mengatakan sebuah patroli juga diserang, namun tidak ada korban jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement