REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Tony Abbott menegaskan ia akan menyampaikan sejumlah pertanyaan terkait tragedi penembakan pesawat MH17 kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan G20 di Brisbane, November mendatang. Ia menggunakan kata "shirtfront", istilah olahraga khas Australia dimana seorang pemain menyikut pemain lawan.
PM Abbott mengatakan, ia akan melakukan "shirtfront" kepada Presiden Putin karena kematian 38 warga Australia setelah pesawat tersebut diduga ditembak kelompok separatis di Ukraina yang didukung Rusia. "Saya akan 'menyikut' dia, pasti," kata Abbott, baru-baru ini.
"Saya akan sampaikan, puluhan warga Australia dibunuh. Mereka dibunuh oleh pemberontak yang didukung Rusia dengan menggunakan peralatan yang disuplai oleh Rusia," tambahnya.
Namun, seorang senator Australia, Jacqui Lambie dari Partai Palmer United Party (PUP) justru mengecam pernyataan Tony Abbott ini. Ia menyebutnya sebagai "kekanak-kanakan".
Senator Lambie mengingatkan Abbott bahwa ia bukan lagi anak sekolahan melainkan seorang perdana menteri yang seharusnya menjaga hubungan beradab dengan Presiden Putin. "Ya, saya pengagum Vladimir Putin," kata Senator Lambie kepada ABC. "Ia memiliki gaya kepemimpinan yang kuat."
Ia mengatakan Putin bukan orang yang menembak pesawat MH17, dan mendesak Abbott dan pemimpin oposisi Bill Shorten untuk lebih dewasa. "Abbott dan Shorten seharusnya sadar bahwa mereka bukan anak sekolahan lagi yang selalu ingin menunjukkan diri siapa yang paling kuat di lapangan bola," katanya.