Selasa 14 Oct 2014 12:03 WIB

Wah, 'Peretas' Rusia Mata-matai NATO

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Hacker (ilustrasi)
Foto: ui.ac.id
Hacker (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Sebuah lembaga intelijen dunia siber, iSight Partner mengeluarkan laporan terkait kegiatan mata-mata. Menurut mereka, NATO sering diincar oleh peretas dari Rusia, Selasa (14/10).

Para peretas itu mengekploitasi bug di Microsoft Windows dan perangkat lunak lainnya untuk memata-matai komputer yang digunakan NATO, Uni Eropa, Ukraina dan perusahaan yang bergerak dibidang energi juga komunikasi.

ISight mengatakan mereka tidak mengetahui secara spesifik data apa yang didapatkan para peretas tersebut. Berdasarkan tautan data, objek yang dicari diperkirakan berhubungan dengan krisis Ukraina, hubungan diplomatik, energi dan isu telekomunikasi.

Menurut iSight, kegiatan mata-mata masih terus terjadi dimana-mana. Operasi ini dilakukan dengan berbagai cara untuk menyerang target. Para peretas telah memulainya sejak Agustus, menggunakan kelemahan berbagai versi Windows.

iSight telah memberitahu Microsoft Corp terkait bug tersebut dan meminta menutup kerentanan terhadap aksi pencurian data. Juru bicara Microsoft mengatakan pada Selasa, mereka berencana melakukan perbaharuan pada versi Windows yang terkena dampak.

Sementara belum ada tanggapan dari pemerintah Rusia, NATO, Uni Eropa dan pemerintah Ukraina. Peneliti dari iSight yakin peretas berasal dari Rusia karena petunjuk bahasa di kode perangkat lunak dan pilihan target-target yang mereka incar.

''Target harusnya objek yang menarik perhatian anda. Kami melihat hubungan yang erat antara target dan Rusia,'' kata kepala latihan mata-mata iSight, John Hulquist, dikutip Reuters. Laporan aksi mata-mata ini muncul  sebanyak 16 halaman yang akan diberikan pada kliennya, Selasa.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement