Selasa 14 Oct 2014 13:11 WIB

Diprediksi Puncak Unjuk Rasa Hong Kong Terjadi Besok

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Indah Wulandari
Hongkong
Hongkong

REPUBLIKA.CO.ID,HONGKONG--Ratusan polisi Hongkong menggunakan palu godam dan gergaji untuk membongkar barikade yang dibangun demonstran prodemokrasi, Selasa (14/10). Sebagian memprediksi, puncak unjuk rasa besar-besaran bakal terjadi Rabu besok.

"Kami akan membangun kembali setelah polisi memindahkannya. Kami tidak akan berkonfrontasi secara fisik dengan polisi," ujar seorang pendemo Bruce Sze pada Reuters.

Pembongkaran dilakukan di dekat kantor pemerintahan dan kawasan bisnis. Tindakan polisi tersebut telah dilakukan sejak Senin kemarin, karena blokade jalan yang dilakukan mahasiswa mengganggu lalu lintas dan menyebabkan kemacetan.

Dukungan utama bagi gerakan demokrasi berasal dari Apple Daily yang dikendalikan tokoh media terkemuka Jimmy Lai. Jimmy mengatakan pintu masuk ke kantornya ditutup sehingga menghalangi distribusi surat kabar dan membuat situsnya lumpuh selama dua hari.

Juru bicara International New York Times mengatakan distribusi surat kabarnya juga terganggu karena blokade di kompleks Apple Daily dimana tempat percetakannya berada.

Kemungkinan meningkatnya ketegangan diperkirakan terjadi Rabu besok. Ratusan orang, beberapa memakai masker operasi dan melengkapi diri dengan linggis dan alat pemotong, membongkar barikade dan bentrok dengan pengunjuk rasa setelah polisi memindahkan sejumlah barikade.

Puluhan pekerja membanjiri jalan menonton kegiatan polisi tersebut. Sebagian besar pengunjuk rasa yang sebagian besar mahasiswa menuntut demokrasi penuh dan pemimpin eksekutif Hongkong Leung Chun-ying mundur dari jabatannya.

Leung bersumpah tidak akan mundur. Dia mengatakan pemimpin Cina tidak akan mengubah keputusan membatasi demokrasi di Hongkong.

Cina memerintah Hongkong dengan kebijakan satu negara, dua sistem yang memberi negara mantan koloni Inggris tersebut otonomi dan kebebasan yang tidak bisa dinikmati di Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement