Selasa 14 Oct 2014 15:25 WIB

Anjing Milik Perawat Tertular Ebola akan Dirawat

Anjing (ilustrasi)
Foto: Nyoman Budhiana/Antara
Anjing (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Sekelompok orang berpakaian pelindung antibahaya mengambil anjing milik perawat, yang tertular Ebola, dari apartemennya, Senin, dan menempatkan anjing bernama Bentley itu dalam kandang serta membawanya ke tempat tak disebutkan.

Bentley dibawa untuk diperiksa dan dipantau kemungkinannya menunjukkan gejala tertular penyakit itu.

"Bentley berada dalam keadaan aman," kata juru bicara Dallas, Sana Syed melalui umpan Twitter atas nama satwa yang menjadi sorotan setelah pihak berwenang di Madrid membunuh anjing milik seorang perawat Spanyol yang juga tertular Ebola ketika membantu pasien.

Bentley, anjing jenis King Charles Spaniel berumur setahun, adalah milik pekerja kesehatan di sebuah rumah sakit Dallas yang tertular Ebola ketika merawat pasien dan ditempatkan di ruang isolasi pada akhir pekan.

Petugas itu dikenali oleh media sebagai seorang perawat bernama Nina Pham (26).

"Anjing jantan ini menawan. Ia jelas terlihat kebingungan dengan apa yang terjadi, tetapi ia ditangani dengan baik dan akan dirawat," kata Syed.

Kota Dallas sudah berjanji untuk merawatnya dengan baik dan akan senantiasa menyediakan foto-foto terbaru dan keadaan kesehatannya bagi keluarga majikannya.

Pada Minggu, Bentley diberi makan oleh seseorang yang memakai baju pelindung yang bertugas membersihkan rumah pekerja kesehatan itu.

Mereka menyalakan lampu agar anjing itu tidak berada dalam kegelapan sepanjang malam.

Dinas Satwa Dallas mengatakan, penyelamatan anjing milik Pham memiliki "sedikit tantangan dan akan menyiarkan foto-fotonya agar keluarga pemilik dapat melihatnya.

Anjing betina yang sudah tua milik seorang perawat Spanyol yang tertular Ebola ketika merawat pasien, telah dimatikan oleh petugas karena dikhawatirkan dapat menyebarkan virus, meskipun ada ratusan penandatangan petisi dari seluruh dunia yang mendesak pihak berwenang di Spanyol agar mempertahankan nyawanya.

Keputusan untuk membunuh anjing bernama Excalibur itu telah mendapat kecaman internasional dan protes dari penyayang binatang.

Pihak berwenang mengatakan bahwa satwa itu membawa ancaman kesehatan dan ada bukti bahwa anjing dapat menularkan virus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement