Selasa 14 Oct 2014 14:52 WIB

Kisah di Balik Menghilangnya Kim Jong-Un

Kim Jong-un (file)
Foto: Reuters
Kim Jong-un (file)

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Beragam teori atas menghilangnya Kim berkembang luas mulai dari waktu istirahat yang diperpanjang hingga kudeta kepemimpinan.

Selain itu terdapat juga daftar panjang penyakit yang diduga diderita Kim antara lain patah pergelangan kaki, asam urat dan diabetes.

Rumor tersebut semakin kuat setelah Kim tidak menghadiri acara ulang tahun politik terbesar, Jumat (10/10), yang dihadiri pemimpin tertinggi lainnya.

Satu-satunya yang membahas masalah kesehatan yang mungkin diderita Kim justru datang dari siaran dokumenter televisi negara beberapa pekan lalu yang mengatakan bahwa Kim sedang merasa "tidak nyaman".

Bahkan berdasarkan salah satu sumber pemerintahan mengatakan bahwa Kim tidak memiliki masalah kesehatan yang serius.

Sebagai seorang perokok berat, Kim telah menunjukkan kenaikan berat badan yang mencolok sejak berkuasa pada tahun 2011 dan beberapa waktu yang lalu tayangan televisi menunjukkan Kim berjalan pincang.

"Masih belum jelas seberapa jauh ia telah pulih dari 'ketidaknyamanan' atau seberapa serius penyakitnya," kata seorang pakar dari Universitas Inje Korea Utara Kim Yeon-Chul.

"Hal terpenting saat ini adalah pengamatan Korea Selatan, China dan Amerika Serikat benar bahwa Kim memerintah dengan normal," kata Kim Yeon-Chul.

Mengingat pentingnya kepemimpinan keluarga dinasti Kim di Korea Utara, saat ini terjadi spekulasi jika absen Kim diperpanjang dapat menyebabkan ketidakstabilan di negara itu.

Kemunculan kembali Kim juga diikuti baku tembak senjata api di perbatasan antar-Korea pada hari Jumat dipicu oleh aksi militer Korea Utara menembak jatuh beberapa balon udara yang diluncurkan oleh aktivis anti-Pyongyang di Korea Selatan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement