Selasa 14 Oct 2014 20:20 WIB

Gagal Naikkan Angka Kelahiran, Populasi Korsel Terancam Punah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Mansyur Faqih
Bendera Korea Selatan
Foto: flagscountries.blogspot.com
Bendera Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan menghabiskan miliaran dolar untuk meningkatkan angka kelahiran anak yang selalu rendah. Dikutip BBC, laporan terbaru menunjukkan upaya tersebut telah gagal. 

Media terbesar dan tertua di Korsel, Chosun Ilbo melaporkan anggaran tahunan program itu telah mencapai 13,85 miliar dolar AS untuk tahun ini. Angka tersebut merupakan hasil peningkatan sebanyak tujuh kali lipat sejak 2006. 

Namun, jumlah kelahiran malah turun hampir 12 ribu sampai 436 ribu pada tahun lalu. Angka kelahiran per seribu orang per tahun juga turun menjadi 8,6. 

Ini adalah level terendah Korsel sejak 1970. Bahkan di seluruh dunia, menurut data World Bank.

Menurut Chosun Ilbo, alasan utama kegagalan pemerintah adalah karena sebagian besar uang dialokasikan untuk subsidi perawatan anak daripada membuat warga ingin memiliki anak lagi. 

Khawatir dengan fakta ini, dinas penelitian parlemen Korsel, Majelis Nasional memperingatkan, Korea Selatan dapat menjadi bangsa modern pertama yang kehabisan orang. 

Jika tingkat kelahiran terus menerus rendah, maka populasi akan terus menurun. Saat ini populasi Korsel sekitar 50 juta orang. 

Jika kondisi tidak berubah maka angka populasi akan menyusut menjadi 10 juta orang pada 2136 dan benar-benar akan punah pada 2750. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement