REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA-- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan resmi mengatakan, wabah ebola di Afrika Barat menewaskan 70 persen dari korbannya. WHO menambahkan, jika tak segera dikendalikan kasus baru ebola bisa mencapai 10 ribu kasus dalam sepekan di kurun waktu dua bulan.
Dilansir dari Aljazirah, Asisten Direktur WHO Dr. Bruce Aylward mengatakan pada Selasa (14/10), tingkat kematian akibat ebola meningkat. Menurutnya ebola mampu membunuh tujuh dari 10 korbannya, dan akan lebih banyak kematian jika wabah tersebut tak segera dihentikan.
"Yang kami temukan dari wabah ini 70 persen tewas," kata Aylward. Ia memperkirakan 5.000 sampai 10 ribu kasus baru pada Desember, jika respona internasional kurang.
"Laboratorium kadang tak mampu 'bersaing' dengan jumlah kasus yang ada," katanya.
Aylward mengatakan, WHO mengisolasi 70 persen kasus dalam waktu dua bulan. Itu dilakukan untuk menahan meluasnya wabah.
"Setiap kali Anda mengisolasi pasien dengan penyakit lain, mungkin saat pemakaman sudah aman. Tapi ini ebola, penyakit ini sangat mengerikan, dan tak kenal ampun. Anda harus benar-benar membereskannya sampai akhir," ungkap Aylward.
Dari data WHO, saat ini menunjukkan 8.914 kasus telah dikonfirmasi dan 4.447 diantaranya tewas. Namun WHO mengatakan, data tersebut bisa berkembang karena sulitnya mendeteksi kasus di wilayah yang terpencil dan beban kerja yang besar.