REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sektor pariwisata Australia termasuk delapan pasar pariwisata di dunia, selain juga menjadi tujuan investasi. Kini, pariwisata Australia mencoba menawarkan investasi yang aman dan relatif stabil bagi para warga asing yang ingin menanamkan uangnya di sektor pariwisata internasional.
Menurut data dari badan Pariwisata Australia, atau Tourism Australia, industri pariwisata di Australia bernilai 98,7 miliar dolar atau sekitar Rp 98,7 triliun.
Jumlah turis internasional di Australia hingga akhir tahun 2013 tercatat mencapai 5,9 juta orang, atau naik lebih dari 6 persen dibandingkan tahun 2012. Dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan jumlah turis yang berasal dari Asia, terutama dari China, Korea Selatan, Jepang, dan Indonesia.
Pariwisata Australia mendapat suntikan modal dari sejumlah institusi investasi global, yang diperkirakan jumlahnya meningkat terus sejak tahun 2007. "Australia menjadi menarik karena ekonomi yang cukup kuat, prospek pertumbuhan ekonomi yang optimis, serta cukup dikenal dengan reputasinya menyediakan investasi yang relatif stabil di sektor perhotelan," ujar Peter Harper dari group perhotelan, Lang LaSalle baru-baru ini.
Sementara itu menurut konsultan Deloitte Access Economic, kondisi Australia untuk menjadi tujuan berlibur semakin baik. "Ada peningkatan untuk pariwisata, baik untuk perjalanan domestik, didukung dengan permintaan yang meningkat," ujar Lachlan Smirl, perwakilan Deloitte.
"Pada tingkat nasional, pertumbuhan permintaan ini meningkat hampir dua kali lipat hingga tiga tahun ke depan."
Melihat potensi yang cukup menjanjikan ini, Tourism Australia menawarkan sejumlah investasi, terutama bagi warga asing. Para calon investor bisa memilih sektor industri mana yang cocok dengan modal yang dimiliki dan prospek yang ditawarkan. Mulai dari menanamkan modalnya di industri perhotelan, penyedia jasa tur, atau industri tujuan wisata, seperti taman nasional, akuarium, dan sebagainya.
Penawaran ini dirilis dalam database yang telah disusun oleh pemerintah Australia. Dalam database tersebut tersedia beberapa contoh tempat yang bisa menjadi ajang investasi dari berbagai kawasan di Australia.
Dari situs investasi pariwisata Australia tersebut disebutkan, "peningkatan jumlah turis diperkirakan mencapai 3,6 persen per tahun, hingga tahun 2020 mendatang."
Situs tersebut juga menyebutkan Australia telah beberapa kali terpilih tempat wisata yang paling sering menjadi tujuan di dunia.
Pariwisata Australia juga memanfaatkan sosial media untuk pemasaran. Tercatat jumlah pengikut halaman Tourism Australia di Facebook mencapai lebih dari 6 juta orang dari seluruh dunia, menjadikannya sebagai halaman pariwisata paling popular di dunia.