REPUBLIKA.CO.ID,MEXICO CITY--Hasil tes DNA dari 28 korban di kuburan massal Meksiko menunjukkan, tak ada yang identik dengan 43 mahasiswa demonstran yang dilaporkan hilang di Iguala, selatan Mexico City.
“Tes lebih lanjut akan dilakukan di empat kuburan massal lainnya yang baru saja ditemukan,” kata Jaksa Agung Meksiko, Jesus Murillo Karam dilansir BBC, Rabu (15/10).
Ia mengatakan, kembali menahan 14 aparat kepolisian yang diduga menyerahkan para mahasiswa ke kelompok kriminal obat-obatan. Sehingga kini ada sekitar 50 orang yang sebagian besar merupakan aparat kepolisian lokal yang telah ditahan terkait kasus ini.
Aparat kepolisian diduga telah bekerja sama dengan kelompok kriminal obat-obatan yang dikenal sebagai Guerreros Unidos. Pada Selasa (14/10) lalu, polisi menyebutkan pemimpin kelompok tersebut, Benjamin Mondragon telah bunuh diri saat akan ditahan dalam operasi pasukan keamanan Meksiko di Morelos.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto juga telah berjanji akan menghukum pelaku yang bertanggung jawab atas kasus ini.