REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- WHO menyebutkan jumlah korban jiwa akibat virus mematikan Ebola telah mencapai 4.447 orang di Afrika Barat.
Asisten direktur jenderal WHO Bruce Aylward mengatakan terdapat 10 ribu kasus baru tiap pekan dalam dua bulan jika epidemik ini tak dihentikan.
Meskipun begitu, lanjutnya, jumlah rata-rata infeksi baru di sejumlah daerah telah melambat. Negara Sierra Leone, Liberia, Guinea merupakan negara yang paling parah dilanda penyakit ini.
Berdasarkan data WHO terdapat 8.914 kasus termasuk kasus fatal. WHO pun memperkirakan angka ini meningkat hingga 9 ribu hingga akhir pekan ini. WHO memperkirakan jumlah ini dengan menghitung jumlah kasus yang telah dikonfirmasi dan melipatgandakannya.
"Angka ini bisa jadi lebih tinggi dan bisa jadi lebih rendah. Di sejumlah daerah kami melihat penyebaran penyakit ini menurun tetapi tak berarti akan benar-benar hilang," katanya seperti yang dilansir dari BBC, Rabu (15/10).
Aylward mengatakan penyebaran virus tersebut masih berada di tiga negara terparah di Afrika Barat. Lanjutnya, rata-rata angka kematian akibat Ebola sebesar 70 persen.