Rabu 15 Oct 2014 20:24 WIB

Korban Ebola: Saya Baik-Baik Saja

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Djibril Muhammad
Pemeriksaan ebola di bandar udara di Inggris
Foto: bbcindonesia
Pemeriksaan ebola di bandar udara di Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Korban kedua Ebola di Amerika Serikat, Nina Pham (26 tahun) yang merupakan perawat Thomas Duncan (Korban pertama Ebola AS) telah membaik pascadiberi transfusi darah dari orang yang sembuh dari Ebola.

Kelompok Samaritan Kristiani mengatakan Dr. Kent Brantly yang bertahan melawan infeksi Ebola telah memberikan plasma darahnya pada Pham.

"Saya baik-baik saja sekarang. Saya ingin berterima kasih pada mereka yang mendoakan saya," kata Pham dalam pernyataan yang dirilis rumah sakit, dikutip Reuters. Ia sangat bahagia dengan dukungan yang datang dari keluarga, kerabat dan orang-orang lainnya.

Sementara Duncan tidak menerima transfusi darah karena ketidakcocokan golongan darah dengan donor. Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Thomas Frieden mengimbau untuk membatasi perawat yang menangani Pham untuk menghindari infeksi.

Kelompok perawat juga dituntut untuk mendapatkan pelatihan standar keselamatan kerja. Seperti cara menggunakan baju khusus, sarung tangan, kaca mata, masker, sepatu boot dan lainnya.

Satu orang yang kontak dekat dengan Pham juga telah diisolasi di rumah sakit karena memiliki tanda-tanda infeksi. Pria yang tidak disebutkan identitasnya ini adalah karyawan di perusahaan perawatan mata Alcon, salah satu unit di perusahaan obat Novartis.

Sementara, Direktur Anggaran Gedung Putih Shaun Donovan menekan anggota parlemen AS untuk mempercepat pencairan dana dalam memerangi Ebola. Dana termasuk sisa 250 juta dolar AS yang diminta oleh Departemen Pertahanan untuk dikaji ulang.

"Penyebaran cepat virus Ebola di Afrika Barat menunjukkan bahwa waktu sangat penting. Karena semua bergulir setiap menit," tulis Donovan dalam surat kepada Ketua Harold Rogers dan Demokrat Nita Lowey.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement