Ahad 19 Oct 2014 13:26 WIB

Kisah Mahasiswa Internasional di Australia Diangkat ke Panggung Drama

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Mahasiswa internasional di La Trobe University, Melbourne mencoba menceritakan masalah-masalah mereka lewat panggung drama. Seni drama ini telah mengajak mahasiswa internasional untuk lebih aktif dan menghindari rasa kesepian.

Drama berjudul 'A Different Sky' dimainkan oleh para mahasiswa internasional di La Trobe University, Melbourne, Australia. Proses pembuatan drama ini terbilang unik, karena tidak ada naskah dan audisi bagi mereka yang ingin tampil di atas panggung.

Sutradara Catherine Simmonds, awalnya mengajak mahasiswa internasional untuk mengikuti pelatihan bagi para mahasiswa internasional untuk menceritakan cerita-cerita dan masalah pribadi masing-masing. "Drama ini menceritakan kisah-kisah para mahasiswa yang berpergian jauh untuk menuntut ilmu dan mencoba mencari kehidupan baru," ujar Catherine, baru-baru ini.

"Sangat penting bagi para mahasiswa internasional untuk mengekspresikan dirinya, karena mereka adalah manusia yang memiliki cita-cita dan harapan," tambahnya.

Tonton: Drama A Different Sky

Salah satu adegan dalam teater A Different Sky. Foto: Nadia Cranganu.

Hannah Zhang, salah satu mahasiswa dari Cina mengaku kalau tantangan terbesar bagi seorang siswa internasional di Australia adalah keterbatasan bahasa.

"Banyak yang menyarankan cari saja teman di bar, tapi bukan budaya saya minum-minum di bar," kata Hannah kepada Sonja Dechian dari ABC International. "Saya pun datang ke Australia bukan hanya untuk belajar, tetapi ingin lebih aktif bersama komunitas lokal. Karenanya saya mencoba lebih aktif dengan kegiatan-kegiatan di La Trobe University."

Hannah juga mengaku kalau masalah yang sering dihadapi oleh mahasiswa internasional adalah kecenderungan berteman dengan orang-orang yang berasal negara yang sama, atau dengan bahasa yang hampir sama. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris.

"Lewat drama ini, saya mengajak teman-teman dari negara lain untuk lebih aktif, lebih berani."

Hannah saat tampil di atas panggung. Foto: Nadia Cranganu.

Sementara, mahasiswa asal Vietnam, Tuan Pham menceritakan soal masalah pribadinya. Ia meninggalkan orang tuanya di Vietnam karena ingin lebih bebas mengekspresikan jati dirinya sebagai homoseksual.

"Sangat sulit menjadi seorang homoseksual dalam budaya Asia, karenanya saya mencoba untuk mengubahnya, terbang ke Australia," ungkap Tuan.

Tuan berharap ia mendapat kesempatan untuk menjadi dirinya sendiri, tanpa menyembunyikan identitas seksualnya.

"Tapi sekarang saya sudah berada di semester akhir, jadi harus memutuskan untuk kembali ke Vietnam atau tinggal di Australia. Sejujurnya saya cinta keluarga saya, tetapi kalau kembali lagi kesana, saya tidak bisa menjadi diri sendiri," tambahnya.

Lewat teater ini, Tuan mengaku lega untuk menjadi lebih terbuka soal siapa dirinya dan ia yakin beberapa mahasiswa pun memiliki masalah yang sama.

"Jadilah diri sendiri," ujarnya.

Tuan performing alongside Rojina in 'A Different Sky' (Photo: Nadia Cranganu)

Australia menjadi tujuan belajar bagi ratusan ribu pelajar internasional setiap tahunnya.

Tantangan seperti terkejut dengan budaya yang baru dan kondisi sekitar yang kurang familiar, sering dialami para mahasiswa internasional. Ditambah lagi dengan tekanan dari harapan keluarga, kesulitan mencari teman dan jaringan baru, kesepian, dan kelelahan.

Karenanya lewat teater ini diharapkan para mahasiswa internasional menjadi lebih aktif untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.

Tonton drama mahasiswa internasional 'A Different Sky' dalam video dalam link berikut ini

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement