REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Masjid Kota Darwin, Australia, kini telah memiliki seorang imam baru, hasil seleksi yang dilakukan atas 20 calon dari warga lokal dan dari berbagai negara. Dia adalah Daud Yunus, seorang imam masjid dari Kota Port Elizabeth di Afrika Selatan.
Daud Yunus mulai menjalankan tugasnya sebagai imam Masjid Kota Darwin beberapa waktu lalu. Pria kelahiran Johannesburg, Afsel, ini terlahir dari keluarga imam masjid juga. Ayah Daud merupakan imam masjid di ibukota Afsel. Daud sendiri menjalani pilihan hidupnya sebagai imam masjid di Port Elizabeth, sebuah kota pantai di Afsel, selama 10 tahun.
Ketika mendengar adanya peluang menjadi imam masjid di Darwin, Daud memutuskan untuk mencoba peruntungannya. Dia pun terpilih menyisihkan calon lain baik yang ada di Darwin maupun dari berbagai negara lainnya.
Perekrutan imam ini dilakukan oleh Islamic Society of Darwin. Daud sama sekali tidak menyangka akan dipilih oleh pengelola masjid tersebut. "Terjadi begitu saja, saya tidak menyangka akan dipilih," kata Daud kepada ABC baru-baru ini.
Daud pun terbang ke Darwin bersama istri dan dua anaknya awal Oktober lalu, bertepatan dengan malam lebaran haji. Keesokan harinya, Daud langsung memimpin shalat Subuh berjamaah di Masjid Kota Darwin.
Ditanya mengenai pandangan atas sikap tidak toleran sejumlah warga terhadap umat Islam di Australia belakangan ini, Daud menyebut perlunya dialog terbuka.
Daud malah merasa bersyukur karena datang ke Australia di saat sentimen anti Islam terjadi di sejumlah tempat, terkait dengan kelompok teroris ISIS yang membawa nama agama Islam dalam melakukan aksi brutalnya di Irak dan Suriah.
Meskipun sentimen anti Islam sejauh ini dilaporkan tidak ada yang signifikan terjadi di Darwin.
Daud mengatakan, tujuan utamanya dalam menjalankan tugas sebagai imam masjid di Darwin adalah mencegah terjadinya fundamentalisme khususnya di kalangan anak-anak muda Muslim.
Dalam perayaan Idul Adha 4 Oktober lalu, Daud bertindak sebagai imam. Ia menyambut baik karena dalam perayaan sesudah shalat ied, sejumlah politisi setempat turut hadir. Termasuk Menteri Urusan Multikultur negara bagian Northern Territory Peter Styles.
Masjid Kota Darwin selama ini rutin melakukan kelas pelajaran agama setiap hari Sabtu, yang dihadiri ratusan anak-anak hingga orang dewasa.