Kamis 16 Oct 2014 21:26 WIB

Festival Indonesia di Melbourne Ajak Pengunjung Kenakan Batik

Red:
abc news
abc news

Boleh jadi Festival Makanan dan Dagang Indonesia yang digelar pada Ahad (19/10) nanti di Box Hill Town, Melbourne menjadi yang pertama mengajak pengunjungnya mengenakan batik. Kegiatan yang diprakarsasi oleh Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria (Perwira) ini digelar setiap dua kali dalam setahun.

Pada Mei lalu, mereka mengadakan Satay Festival sedangkan bulan Oktober mengadakan Festival Makanan dan Dagang Indonesia.

Menurut salah seorang panitia penyelenggara Tri W Mardjuki kepada wartawan ABC L. Sastra Wijaya,  permintaan agar menggunakan batik ini muncul karena bulan Oktober ini masih merupakan "bulan Batik". "Kan 2 Oktober lalu adalah hari Batik Nasional. Selama ini kita panita penyelenggara selalu menggunakan batik. Kemarin juga kebetulan bahwa Direktur Dewan  Multikultur Victoria Chin Tan menanyakan pakaian apa yang harus dikenakannya hari Minggu. Kita kemudian bilang pakai batik saja, dan sekarang menganjurkan kepada semua yang hadir kalau bisa menggunakan batik." kata Tri Mardjuki baru-baru ini.

"Kebetulan juga kan bulan Oktober cuaca sudah mulai hangat, jadi baju batik cocok untuk keluar rumah." tambah Tri Mardjuki.

Festival ini merupakan salah satu festival  yang mempromosikan Indonesia yang sudah berlangsung lama di Victoria. "Saya tidak ingat persis namun sejak saya datang 30 tahun lalu, festival ini sudah ada. Tahun ini, Perwira juga akan merayakan ulang tahun ke-33. Jadi kita akan juga merayakannya karena Perwira dibentuk 1 Oktober." kata Tri Mardjuki lagi.

Berbeda dengan festival lain, untuk masuk ke dalam gedung festival ini pengunjung ditarik bayaran, yaitu orang dewasa 3 dolar (sekitar Rp 30 ribu), sedangkan anak-anak atau pensiunan 2 dolar (Rp 20 ribu). Untuk keluarga 8 dolar untuk dua orang dewasa dan dua anak-anak.

Walau ditarik bayaran, pengunjung seperti yang terlihat di Satay Festival bulan Mei lalu pengunjung yang hadir juga tidak kurang banyaknya dibandingkan festival atau kegiatan multikultur lain yang diselenggarakan tanpa bayar.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement