Kamis 16 Oct 2014 11:50 WIB

Obama: Risiko Wabah Ebola di AS Rendah

Rep: Dessy Suciati Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden AS Barrack Obama saat berbicara tentang wabah ebola di New York (26/9).
Foto: Reuters
Presiden AS Barrack Obama saat berbicara tentang wabah ebola di New York (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama menyatakan risiko wabah Ebola merebak di negaranya sangat rendah. Pernyataan ini disampaikan menyusul jatuhnya korban kedua perawat AS yang positif terkena Ebola dari pasiennya.

Meskipun begitu, lanjut Obama, upaya menghentikan virus mematikan di Afrika Barat harus ditingkatkan. Amber Vinson (29) dinyatakan menderita Ebola pada Selasa setelah merawat seorang pria Liberia Thomas Eric Duncan yang meninggal pekan lalu di Dallas.

Pejabat kesehatan AS pun tengah melacak 132 penumpang pesawat yang terbang bersamanya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan ingin menyelidiki para penumpang pesawat dalam penerbangan Frontier Airlines 1143 dari Cleveland, Ohio menuju Dallas, Texas pada Senin.

Seorang pejabat federal mengatakan perawat tersebut menelpon CDC sebelum menaiki pesawat dan mengatakan suhu tubuhnya mencapai 99.5F. Vinson merupakan perawat kedua yang terinfeksi Ebola setelah merawat Duncan di rumah sakit Health Presbyterian di Texas.

Serikat perawat menyebutkan para pekerja kesehatan tidak diberikan perlindungan penuh dalam merawat pasien Ebola. Lebih dari 70 pekerja kesehatan yang telah melakukan kontak dengan Duncan di rumah sakit juga tengah mendapatkan pengawasan gejala-gejala virus ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement