Kamis 16 Oct 2014 13:47 WIB

Penyanyi Militer Muncul Kembali Setelah Nikahi Adik Presiden Cina

Bendera Cina
Bendera Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Seorang penyanyi militer Cina yang menghilang tanpa kabar selama enam tahun lalu, membuat kejutan dengan tampil kembali di media massa, sebagai istri dari adik Presiden Xi Jinping.

Dalam sorotan yang langka terhadap keluarga Xi, satu surat kabar di selatan Shenzhen mengutip adik pemimpin partai Komunis, Xi Yuanping yang menceritakan pernikahannya dengan penyanyi Zhang Lanlan.

Zhang adalah salah seorang artis dalam pertunjukan televisi Cina selama beberapa tahun, tetapi kemudian tidak pernah muncul di depan umum setelah menyanyi sebagai artis utama pada pertunjukan gala Tahun Baru Cina 2008.

Laporan itu yang segera dihapus dari laman Cina, mengutip Xi Yuanping(58) yang mengaku sudah menikah dengan Zhang yang berusia 34 tahun, artis yang berjuluk "wanita militer tercantik"-- pada tahun yang sama.

"Lanlan adalah perempuan yang sederhana dan tulus," demikian dilaporkan, mengutip perkataan Xi dengan disertai foto keduanya sedang duduk bersama.

Xi Jinping, mirip juga, menikahi seorang penyanyi militer yang top, Peng Liyuan yang juga selama bertahun-tahun menjadi artis utama dalam pertunjukkan gala tahun baru -- acara televisi yang paling banyak ditonton di dunia.

Para pemimpin Cina dikenal sangat ketat menjaga urusan pribadi mereka ke media massa.

Sejak raib, Zhang yang juga bermain dalam drama televisi, seperti juga puluhan dari ribuan artis Cina, adalah anggota dati Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA), menjadi bahan gosip termasuk melibatkan para petinggi partai Komunis.

PLA sering menjadi tempat munculnya para penghibur yang kadang-kadang menjadi istri atau gundik anggota partai.

Mantan Presiden Jiang Zemin juga lama digosipkan memiliki hubungan asmara dengan penghibur dari PLA bernama Song Zuying.

Mantan Deputi Kepala Angkatan Laut, Wang Shouye menghabiskan uang 12 juta yuan untuk lima orang gundik yang semuanya adalah artis militer, sebelum ditangkap dan dihukum mati pada 2006, lapor media pemerintah.

Keluarga Xi menimbun kekayaan berupa aset bernilai ratusan juta dolar AS, seperti laporan kantor berita Bloomberg pada 2012 yang membuat marah pemerintah Cina dan memblok laman kantor berita tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement