Jumat 17 Oct 2014 04:21 WIB

Pertempuran di Bandara Ukraina, Tiga Dilaporkan Tewas

Ukraina
Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Tiga tentara Ukraina tewas dalam pertempuran melawan pemberontak pro-Rusia, kata pemerintah Kamis, ketika pertempuran melanda bandara utama di timur negara itu.

Bentrokan terbaru mengguncang gencatan senjata yang rapuh saat Presiden Ukraina Petro Poroshenko ke Italia untuk membicarakan konflik dengan para pemimpin Eropa dan rekan Rusianya Presiden Vladimir Putin, Jumat.

"Tiga tentara tewas dalam penembakan di Ukraina selama hari terakhir," kata Juru bicara militer Andriy Lysenko kepada wartawan. Dia menambahkan bahwa sembilan prajurit lainnya terluka.

Dia mengatakan, separatis pro-Moskow telah semakin aktif di wilayah selatan Donetsk, di mana tujuh warga sipil tewas pekan ini di pinggiran kota Mariupol yang dikendalikan pemerintah di pantai Laut Azov.

Di bandara di pinggiran kubu pemberontak Donetsk, wartawan AFP mendengar tembakan mortir intens, tetapi bendera Ukraina masih berkibar di dua terminal yang menandaskan bahwa pasukan pemerintah masih dalam posisi bertahan di sana.

Bandara ini telah menjadi salah satu titik panas konflik pada pekan-pekan belakangan ini, meskipun kesepakatan gencatan senjata ditandatangani antara kedua belah pihak bulan lalu.

Namun demikian, saling baku tembak mortir dan roket terjadi di antara pihak-pihak yang bermusuhan di daerah itu, dan pemimpin separatis menuduh Ukraina membawa peluncur roket berat.

Lysenko mengatakan bahwa meskipun Presiden Vladimir Putin memerintahkan akhir pekan ini agar 17,600 tentara Rusia di sepanjang perbatasan kembali ke pangkalan, Kiev tidak mengamati penarikan yang signifikan.

"Kami tidak memiliki informasi mengenai penarikan ke lokasi biasa mereka dalam jumlah besar tentara Rusia di dekat perbatasan," katanya.

"Ada beberapa gerakan ..., tetapi kami belum melihat mundurnya."

Putin membuat pengumuman menjelang pembicaraan tingkat tinggi tentang krisis Ukraina Jumat di Milan, di mana ia akan bertemu dengan mitranya Presiden Ukraina Petro Poroshenko bersama dengan beberapa kepala negara Eropa.

Pembicaraan akan membahas pelaksanaan gencatan senjata Kiev yang ditandatangani dengan pemberontak pro-Rusia di timur pada 5 September, namun telah terbukti tidak efektif untuk menghentikan pertumpahan darah dalam konflik enam bulan yang sudah menewaskan lebih dari 3.600 orang itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement