REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW—Pemerintah Rusia menyangkal pernyataan Amerika Serikat bahwa pihaknya setuju untuk berbagi informasi intelijen terkait kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
“Moskow tidak akan bergabung dengan koalisi yang dibentuk tanpa dukungan dari Dewan Keamanan PBB, dan yang melanggar hukum internasional," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada AFP, Kamis (17/10).
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia itu bertentangan dengan deklarasi Menteri Luar Negeri AS John Kerry yang dibuat setelah pertemuan di Paris, Selasa (14/10) lalu.
Ia mengatakan, bahwa AS dan Lavrov bersepakat untuk mengintensifkan kerja sama intelijen terkait ISIL (Negara Islam Irak dan Levant) dan tantangan kontraterorisme lainnya. Bantuan Moskow, diklaim Kerry berupa persenjataan, pelatihan, dan penasehat strategi.
Pihak Moskow pun menjawab bahwa secara mandiri mereka telah memberikan bantuan signifikan bagi Suriah dan Irak. Perang pernyataan ini semakin menunjukkani hubungan AS-Rusia yang berada di titik rendah akibat krisis Ukraina.