REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kembali muncul untuk keduanya kalinya di hadapan publik dengan tongkat jalan setelah absen empat hari sejak awak media melaporkan penampilan publiknya yang pertama pada Senin (13/10).
Surat kabar dari partai Rodong Sinmun Korut memajang gambar Kim yang sedang tersenyum di halaman depan koran mereka. Kim dengan tongkat hitam di tangan kirinya terlihat sedang memantau dua kompleks apartemen tinggi yang dibangun untuk para anggota fakultas sebuah universitas khusus penelitian nuklir.
Pemimpin muda tersebut muncul kembali awal pekan ini setelah hilang dari sorotan publik selama hampir enam minggu. Absensi Kim yang tidak dijelaskan penyebabnya itu memicu spekulasi berbagai pihak tentang kesehatannya yang terganggu dan keterikatannya pada kekuasaan.
Penampilan pertama Kim pada Senin (13/10) mencuat dari foto-foto yang menunjukkan dirinya menggunakan tongkat jalan setelah laporan sebelumnya yang memberitakan bahwa ia tidak muncul karena cedera kaki.
Sebelum menghilang dari pandangan publik, televisi milik pemerintah menunjukkan Kim yang kelebihan berat badan berjalan pincang.
Penampilan terakhirnya yang diyakini pada Kamis (16/10) memperlihatkan Kim menggunakan tongkat hitam yang sama saat ia berkeliling lapangan kompleks apartemen yang dibangun untuk staf pengajar di Universitas Teknologi Kim Chaek.
Universitas Teknologi Kim Chaek dikenal karena mesin nuklir dan sejumlah lulusannya yang bekerja di kompleks nuklir Youngbyon. Kompleks tersebut menampung reaktor yang dipandang sebagai sumber utama senjata plutonium Korut.
Sebelumnya pada kemunculan yang pertama, Kim juga memantau kompleks perumahan lain untuk para ilmuwan yang terlibat dalam program satelit luar angkasa, namun program tersebut hanya untuk menutupi penelitian rudal balistik Korut.
Sejak menjadi ahli waris kekuasaan setelah kematian ayahnya Kim Jong-il pada 2011, Kim Jong-un menjadi sorotan publik dengan dukungan media pemerintah yang menunjukkan dirinya terlibat dalam serangkaian perjalanan di seluruh negeri.
Hilangnya Kim dari sorotan publik secara tiba-tiba dengan cepat memunculkan banyak rumor dan spekulasi setelah ia melewatkan dua peristiwa politik penting. Beberapa laporan bahkan menuliskan Kim telah digulingkan karena kudeta.