REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman akan mennyita paspor warga yang berusaha untuk bergabung dengan kelompok radikal ISIS di Suriah dan Irak.
Seperti yang dikabarkan Anadolu Agency, pengumuman tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maizier, kemarin (17/10).
Kementerian akan menyita paspor dari warga Jerman yang diduga akan melakukan perjalanalan ke luar negeri untuk bertarung dengan kelompok-kelompok teroris.
"Lebih dari 450 warga Jerman telah meninggalkan negara untuk mendukung ISIS," ujar Maizer.
Ia menambahkan, lebih dari 200 penelitian telah dibuka sejauh ini dan masalah tersebut akan sepenuhnya diselidiki. Hingga saat ini, kementerian telah mencegah beberapa orang yang ingin pergi ke luar negeri.
Selain itu, pemerintah akan memberikan kartu pengganti identitas untuk mencegah mereka yang paspornya telah disita bepergian ke Timur Tengah. Yang mana kartu identitas tersebut tidak dapat digunakan untuk menyebrangi perbatasan di luar Uni Eropa.