REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Dua sandera asal Jerman, yang ditahan kelompok Abu Sayyaf, telah dibebaskan, kata pejabat tinggi militer Filipina, Jumat malam (17/10).
Gregorio Pio Catapang, kepala Angkatan Bersenjata Filipina, mengatakan para sandera itu dibebaskan sekitar pukul 20.50 waktu setempat dan mendapatkan pemeriksaan kesehatan setengah jam kemudian di markas militer.
Dia mengatakan mereka akan diangkut ke kota Zamboanga melalui kapal angkatan laut.
Dia mengatakan klinik angkatan laut dan tempat fasilitas tempat tidur sedang disiapkan untuk mereka sementara mereka menunggu penerbangan ke Manila.
Sebelumnya, juru bicara Abu Sayyaf Abu Rami mengatakan, para sandera dibebaskan di Patikul, Sulu, setelah uang tebusan dibayar, dalam satu wawancara telepon dengan Radio Mindanao Network, sebuah stasiun radio lokal.
Pasangan Jerman itu telah di penyanderaan sejak April, ketika mereka dibawa pergi oleh gerilyawan dari kapal pesiar mereka dari provinsi Filipina barat Palawan.
Para gerilyawan Abu Sayyaf menuntut pembayaran 250 juta peso (5,57 juta dolar AS) tebusan dan Jerman menahan diri dari mendukung serangan pimpinan AS terhadap kelompok garis keras Negara Islam (IS) di Suriah dan Irak.
Kelompok ini mengancam akan memenggal kepala para sandera jika tuntutan tidak dipenuhi pada 10 Oktober, dan kemudian memperpanjang batas waktu hingga 17 Oktober.
Kelompok Abu Sayyaf didirikan pada 1990-an dan sejak itu melakukan sejumlah serangan profil tinggi, termasuk penculikan dan pemboman. Perkiraan militer Filipina kelompok itu memiliki sekitar 400 anggota saat ini.