REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman mengumumkan langkah baru untuk mencegah warganya bepergian jihad ke Irak dan Suriah.
Salah satunya dengan menyita surat identitas warganya. Kesepakatan ini disahkan oleh menteri dalam negeri Jerman. Pihak berwenang memiliki hak untuk mengambil kartu identitas warga Jerman yang diduga mengkiti militan Islam. Pengambilan identitas tersebut dimaksudkan agar warga Jerman tidak bepergian ke luar negeri.
"Kami tidak ingin terorisme yang diekspor dari Jerman," ujar Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere seperti dilansir Al Arabiya (18/10).
Dia menambahkan, Jerman juga mencegah kembalinya para pejuang yang telah mendapatkan pengalaman dan pelatihan Jihad. Hal ini dikarenakan, keberadaan mereka ditakutkan akan menimbulkan serangan di Jerman.
Kekhawatiran tentang ancaman keamanan nasional yang dilancarkan oleh ISIS meningkat di Eropa. Sumber-sumber keamanan memperkirakan bahwa lebih dari 450 orang Jerman telah melakukan perjalanan ke wilayah Irak dan Suriah, banyak yang bertujuan untuk bergabung memerangi militan ISIS. Lebih dari 150 dari mereka telah kembali ke Jerman.