REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Wali Kota Roma, Marino, Sabtu (18/10) waktu setempat menerima 16 pasangan pria yang hendak mengajukan pendaftaran sesama jenis mereka. Dalam persetujuannya itu, Marino mengatakan bahwa hal ini sangat penting dalam memperjuangan persamaan hak.
Sontak, ucapan Marino mendapat sambutan hangat dari pasangan itu. Padahal, pernikahan sesama jenis dilarang di Italia. Sehingga, para pasangan sesama jenis ini memilih menikah di luar negeri, seperti Spanyol, Portugal, dan Amerika Serikat (AS).
Para pasangan tersebut memang sengaja berkumpul di Balai Kota Roma untuk mendaftarkan pernikahan mereka di buku besar Kota Roma. Setidaknya, ada 16 pernikahan sesama jenis yang didaftarkan di dalam buku besar kali ini.
Tapi tak lama setelah itu, gelombang penolakan terjadi. Di luar Balai Kota Roma, beberapa pengunjuk rasa mengangkat poster bertuliskan "Berhenti Marino".
Sementara itu, Konferensi Waligereja Italia mengatakan tindakan Marino yang menyetujui pendaftaran pernikahan sesama jenis adalah hal yang tidak bisa diterima.
"Apalagi pernyataan Marino itu terucap di hari yang sama saat uskup Katolik merangkum hasil konferensi tingkat tinggi (KTT) yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai keluarga tradisional Katolik,’’ kata wali gereja Italia.
Selain itu, para uskup dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa definisi pernikahan adalah antara seorang pria dan seorang wanita.