Ahad 19 Oct 2014 04:35 WIB

Presiden Turki Tiba di Afghanistan

Recep Tayyip Erdogan
Foto: ap
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba di Afghanistan Sabtu (18/10), sebagai pemimpin dunia terbaru mengunjungi negara yang dilanda perang sejak Presiden Ashraf Ghani mengambil alih kekuasaan setelah lama kebuntuan politik.

Erdogan akan bertemu Ghani, wakil presiden pertamanya Abdul Rashid Dostum, dan mantan saingan pemungutan suara Abdullah Abdullah, yang mengambil peran baru sebagai "kepala eksekutif", kata seorang pejabat Turki kepada AFP.

Selama tur satu harinya Erdogan juga akan mengunjungi pasukan Turki yang berbasis di Afghanistan.

Ghani dilantik sebagai presiden Afghanistan yang baru pada akhir September setelah penipuan mencemar pemilu telah menjatuhkan Afghanistan ke bulan kebuntuan politik dan mengancam akan membawa ke ambang perang saudara.

Turki, yang berbagi ikatan agama, sejarah dan budaya dengan Afghanistan, khususnya dengan komunitas Afghan Uzbek, juga terlibat dalam Operasi NATO dengan sekitar 390 tentara dan pelatih yang berbasis di negara itu.

Turki telah menolak untuk mengambil bagian pada setiap misi tempur di Afghanistan, takut reaksi Muslim, dan pasukannya terutama terlibat dalam memberikan keamanan, rekonstruksi dan pelatihan.

Turki telah ditunjuk sebagai mediator potensial untuk perundingan antara Kabul dan gerilyawan Taliban.

Perdana Menteri Inggris David Cameron mengunjungi Afghanistan awal bulan ini untuk mengadakan pembicaraan dengan Ghani pada saat pasukan internasional yang dipimpin NATO mengakhiri perang panjang mereka melawan Taliban.

Sekitar 40.000 tentara NATO bertugas di Afghanistan, tetapi misi tempur mereka dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini.

Misi tindak lanjut NATO, yang akan mengambil alih pada 1 Januari, akan menjadikan 9.800 tentara AS dan sekitar 3.000 tentara Jerman, Italia dan negara-negara anggota lainnya, termasuk Turki.

Misi baru - bernama 'Dukungan Tegas' - akan fokus pada mendukung pasukan Afghanistan pada saat mereka menghadapi militan, seiring dengan operasi kontra-terorisme AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement