REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan Ukraina dan Rusia telah mencapai kesepakatan awal mengenai harga pasokan gas untuk musim dingin ini. Namun, dia mengatakan Ukraina masih membutuhkan bantuan internasional untuk membayarnya.
"(Kami) mencapai kesepakatan. Hingga 31 Maret harga yang disepakati adalah 385 dolar AS. Kami harus mencari jawaban bagaimana menambal defisit pembelian gas bagi Naftogaz. Kami memiliki sejumlah opsi berbeda, (termasuk) dari Dana Moneter Internasional," ujar Poroshenko dalam wawancara televisi, Sabtu (18/10).
Sebuah kesepakatan yang ditandatangani mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko pada 2009 menyatakan Ukraina harus membayar 485 dolar AS perseribu kubik meter gas Rusia. Ukraina saat ini sedang membawa kontrak tersebut ke pengadilan arbitrase Stockholm.
Poroshenko mengatakan perusahaan gas negara Naftogaz kekurangan uang untuk membayar gas Rusia. Sebagian disebabkan utang oleh konsumen di Donetsk timur dan kawasan Luhansk yang dikuasai separatis.
Dia mengatakan misi IMF akan tiba di Kiev pada pertengahan November. Mereka akan membicarakan tentang program utang bagi Ukraina. Poroshenko mengatakan pembicaraan selanjutnya mengenai gas akan diadakan 21 Oktober di Brussels.
Poroshenko bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Milan, Jumat. Keduanya membicarakan soal konflik di Ukraina timur.
Rusia menghentikan pasokan gas ke Ukraina Juni lalu karena selama lebih dari dua tahun tidak tercapai kesepakatan harga. Rusia mengatakan Ukraina harus membayar utang yang besar sebelum mendapatkan pasokan kembali.