Ahad 19 Oct 2014 09:36 WIB

Ukraina Sepakati Harga Gas Sementara dengan Rusia

Rep: Gita Amanda/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Vladimir Putin
Foto: REUTERS/Alexei Druzhinin
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN-- Pemimpin Rusia dan Ukraina telah mencapai kesepakatan terkait harga gas sementara, untuk pasokan gas musim dingin ini. Namun Kiev masih memerlukan bantuan internasional untuk membayarnya.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko, pada Sabtu (18/10), mengatakan telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat (17/10) lalu di Milan. Keduanya membahas masalah konflik di wilayah timur Ukraina dan pasokan gas ke Ukraina.

Sebelumnya pada pertengahan Juni, Rusia memotong pasokan gas ke Ukraina. Kiev dan Moskow telah lebih dua tahun bersengketa terkait harga gas. Rusia mengatakan, Ukraina harus membayar hutang untuk pasokan gas sebelumnya. Setelah lunas barulah Rusia akan kembali melanjutkan pasokannya.

"Kami telah mencapai kesepakatan. Sampai 31 Maret, kami mematok harga gas sebesar 385 dolar," kata Poroshenko pada saluran televisi Ukraina, seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya pada perjanjian yang ditandatangani mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko pada 2009, Ukraina harus membayar 485 dolar per 1.000 meter kubik gas Rusia. Kiev membawa kontrak tersebut ke pengadilan arbitrasi di Stockholm.

Poroshenko mengatakan, perusahaan energi milik negara Naftogaz kekurangan dana untuk membayar gas Rusia. Sebagian dikarenakan hutang yang dibuat oleh konsumen di kawasan timur, Donetsk dan Luhansk, yang selama ini dikendalikan separatis.

"Kita harus memecahkan pertanyaan tentang bagaimana menutupi defisit dana Naftogaz, untuk pembelian gas selanjutnya," kata Poroshenko. Menurutnya Kiev memiliki beberapa pilihan, salah satunya Dana Moneter Internasional (IMF).

Poroshenko mengatakan, IMF akan datang ke Kiev pada pertengahan November untuk membahas program pinjaman untuk Ukraina. Poroshenko menambahkan, putaran pembicaraan berikutnya mengenai masalah gas kemungkinan akan berlangsung pada 21 Oktober di Brussels.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement