REPUBLIKA.CO.ID, GEORGETOWN -- Rabbi Freundel juga dianggap sebagai figur etika yang terkenal. Dia juga dikenal sebagai rabbi orthodoks yang mengabdikan dirinya untuk spiritualitas. Sosoknya sangat disukai mantan senator US, Joseph I Lieberman dan juga pakar pengadilan tinggi, Linda Greenhouse.
Dia banyak berbicara seputar kebijaksanaan dan moralitas. Tapi sayang, tuduhan yang dialamatkan kepadanya sama sekali tidak menggambarkan posisinya.
Tulisan dan pemikirannya, sebagaimana ditulis Washington Post, menggambarkan betapa berbahayanya tumpang tindih sex dan etika dalam dunia yang penuh dengan tekhnologi seperti sekarang ini.
Baginya, tekhnologi itu netral. Bisa digunakan untuk kebaikan ataupun kejahatan. Tergantung niat yang akan memanfaatkanya. Setiap tekhnologi adalah alat yang diberikan Tuhan untuk meningkatkan dunia. Jika hal itu digunakan dengan benar maka akan menghasilkan kebaikan.
Hal sama juga terjadi bagi pengetahuan. Yahudi, jelasnya, mendesain disi seseorang sebagai orang – orang pemegang kitab suci. Sebabnya, anggapan yang muncul adalah kitab sebagai sumber pengetahuan. Namanya pengetahuan pasti berharga. “Tapi apakah kamu menggunakannya dengan etika?” tanya Rabbi Freundel.
Dia menyatakan dangkalnya moralitas seks telah menjangkit masyarakat saat ini di berbagai tempat. Dan kaum Yahudi Orthodoks menskipun sudah hidup dengan tradisional tidak kebal terhadap penyakit ini. Hal ini diutarakannya kepada Washington Jewish Week sebulan lalu ketika diwawancarai tentang perceraian di kalangan Yahudi Orthodoks.
“Pornografi dan akses kepadanya merusak perkawinan. Ini adalah malapetaka.