Senin 20 Oct 2014 13:06 WIB

AS Keluarkan Panduan Mencegah Ebola

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Esthi Maharani
Petugas kesehatan mengangkut jasad penderita Ebola dari ruang isolasi. (ilustrasi)
Foto: EPA/Ahmed Jallanzo
Petugas kesehatan mengangkut jasad penderita Ebola dari ruang isolasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GALVESTON -- Amerika Serikat akan mengeluarkan pedoman baru yang lebih ketat bagi pekerja kesehatan AS saat menangani penderita ebola. Pekerja kesehatan diminta menutupi kulit dan rambut mereka.

Panduan baru tersebut dan langkah pencegahan bagi penumpang kapal pesiar mencerminkan kekhawatiran meluas mengenai ebola di AS. Sejumlah anggota parlemen juga meminta diberlakukan larangan perjalanan ke Afrika Barat.

Pedoman itu dikembangkan oleh US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Dengan adanya pedoman tersebut diharapkan pekerja kesehatan mampu terlindungi.

Sebelumnya, dua perawat di Dallas terinfeksi ebola setelah merawat warga Liberia yang akhirnya meninggal. Direktur US National Institute of Allergy and Infectious Diseases Anthony Fauci mengatakan pekerja harus menutupi semua bagian kulit dan rambutnya.

"Dalam panduan lama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pekerja harus mengenakan masker, tapi sejumlah bagian kulit masih terbuka," kata dia, Ahad (19/10).

Selain itu, militer AS berencana membentuk tim tanggap darurat penyakit menular. Tim itu terdiri dari dokter, perawat dan pelatih. Tim tidak akan diterjunkan ke Afrika Barat dan tempat lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement