Senin 20 Oct 2014 12:41 WIB

AS Buat Peraturan Baru Tangani Ebola

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Mansyur Faqih
Pemeriksaan ebola di bandar udara di Inggris
Foto: bbcindonesia
Pemeriksaan ebola di bandar udara di Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Sebuah peraturan baru akan diberlakukan AS dalam menangani pasien Ebola, Ahad (19/10). Peraturan tersebut mengharuskan petugas kesehatan menutupi semua kulit dan rambutnya ketika berhadapan dengan pasien.

Peraturan baru untuk pekerja kesehatan dan segala upaya pencegahan yang diterapkan menyeluruh di AS menyeru pada usulan larangan melakukan perjalanan dari dan ke Afrika Barat. Peraturan baru dikembangkan oleh US Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 

Hal ini akan meningkatkan penjagaan untuk pekerja medis. Selama ini, infeksi pada perawat terjadi karena terpapar cairan tubuh pasien. Sehingga kondisi kesehatan mereka menjadi rawan.

Direktur US National Institute of Allergy and Infectious Diseases Anthony Fauci mengatakan pekerja medis harus menutup semua rambut dan kulitnya dengan sempurna. Peraturan sebelumnya hanya mengharuskan mereka menggunakan masker. "Kulit masih bisa terpapar," kata dia, dikutip Reuters.

Selain protokol baru, militer AS berencana untuk membuat tim tanggap darurat dari dokter penyakit menular, perawat dan pelatih untuk membantu penanganan krisis Ebola di AS. Tim tidak akan dikerahkan di Afrika Barat atau di tempat lain di luar negeri.

Pada Ahad, Belgia mengumumkan mereka akan memeriksa semua orang yang tiba dari Afrika Barat di bandara internasional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement