Senin 20 Oct 2014 17:45 WIB

Ron Klain Ditunjuk Sebagai 'Czar' Ebola oleh Pemerintah AS

Rep: C64/ Red: Julkifli Marbun
Pemakaman korban virus Ebola
Foto: VOA
Pemakaman korban virus Ebola

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO --  Pemerintah Amerika Serikat telah memilih Ron Klain untuk menjadi czar yang berfokus untuk menangani permasalahan virus Ebola di negara Paman Sam itu.

Ia dilaporkan siap untuk memulai tugas utama pekan depan dalam menenangkan kegelisahan negara, bangsa dan warga negara AS, seperti yang dilansir Reuters, Ahad (19/10).

Klain adalah seorang mantan pembantu senior dalam dua pemerintahan Demokrat yang dikenal sebagai antena politik yang tajam. Kala itu, ia juga  bertugas mencairkan ketegangan dengan anggota parlemen yang marah terhadap salah langkah yang dilakukan oleh pemerintah.

Czar adalah intilah non-formal bagi pejabat tinggi yang menangani masalah tertentu ddalam sistem pemerintahan di Inggris dan AS.

Sebelumnya Klain diberhentikan sebagai operator politik oleh Partai Republik karena tidak memiliki latar belakang medis.

Meskipun, para pejabat pemerintah dan rekan-rekannya mengakui dirinya sebagai pemecah masalah yang mengerti luas pemerintahan. Selain itu, ia pun mampu berkoordinasi dengan baik di antara para lembaga seperti, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Institusi Nasional Kesehatan serta  Admnistrasi Makanan dan Obat-Obatan.

Pada Sabtu (18/10) Klain bertemu dengan Kepala Staf Gedung Putih Denis McDonough. Meskipun, ia tidak memulai pekerjaannya secara resmi hingga akhir minggu ini.

Reputasi Klain sebagai "fixer" di dalam partai Demokrat sudah sangat dikenal. Ia pun pernah menjabat sebagai staf mantan Wakil Presiden Joe Biden dan juga mantan Wakil Presiden Al Gore.

Stephen Morrison, seorang ahli dalam kebijakan kesehatan global di Pusat Studi Strategis dan Internasional mengatakan, Klain bisa mengambil peran dari para ahli kesehatan masyarakat, sehingga mereka dapat berfokus pada pekerjaan mereka, sementa Klain mengawasi politik.

"Ia adalah seseorang yang mengetahui bagaimana menggunakan mandat yang diberikan kepadanya. Dan, saya pikir itu merupakan setengah dari permainan." jelas Morrison.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement