REPUBLIKA.CO.ID, LUXEMBOURG -- Menteri-menteri luar negeri dari negara Uni Eropa mengadakan pertemuan di Luxembourg untuk mendiskusikan langkah untuk menguatkan respon dalam menghadapi Ebola.
Menteri luar negeri Prancis, Laurent Fabius mengusulkan pertemuan untuk menentukan koordinator penggemblengan tim respon cepat dari UE terhadap epidemik.
"Kolega saya mengusulkan ada koordinator yang mengatur perlawanan terhadap Ebola, dan itu ide bagus," kata dia, dikutip BBC, Selasa (21/10).
Fabius mengatakan koordinator akan diumumkan dalam beberapa hari kedepan. Menurutnya, ini adalah langkah penting. Negara Eropa telah menyumbang lebih dari 500 juta euro atau 600 juta dolar AS untuk menguatkan sistem penanganan Ebola di Liberia, Sierra Leone dan Guinea.
Inggris berencana untuk menggandakan jumlah dana tersebut. Ketua Komisi Uni Afrika Nkosazana Dlamini-Zuma mengatakan, negara yang terkena Ebola harus menghadapi konsekuensi pada tahun-tahun berikutnya.
"Banyak hal nyaris terhenti. Mereka tidak akan memproduksi makanan seperti sebelumnya. Mereka mengalihkan sebagian uang yang tadinya untuk pendidikan pada hal lain untuk membasmi epidemik," kata dia.