Selasa 21 Oct 2014 14:18 WIB

Hadiri Pelantikan Jokowi, Menlu AS Ternyata Punya Agenda Lain

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
  Menlu Amerika Serikat, John Kerry. (AP/Mark Baker)
Menlu Amerika Serikat, John Kerry. (AP/Mark Baker)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mendesak para pemimpin Asia Tenggara mendukung perlawanan terhadap ISIS. Tiba di Indonesia, Kerry menghadiri acara pelantikan presiden baru Indonesia Joko Widodo pada Senin kemarin. 

Di Jakarta, Kerry pun melakukan serangkaian pertemuan bilateralnya dengan Jokowi, perdana menteri Malaysia, Singapura, Sultan Brunei, dan perdana menteri Australia, serta menteri luar negeri Filipina. Pejabat senior departemen luar negeri AS mengatakan pertemuan tersebut membahas berbagai masalah. Seperti sengketa Laut Cina Selatan, Ebola, dan kongsi perdagangan Trans-Pasific. 

Namun dalam pertemuan ini, Kerry lebih fokus untuk menggalang dukungan terhadap koalisi AS yang melawan ISIS di Irak dan Suriah. Pembahasan meliputi langkah menghentikan rekrutmen ISIS dari Asia Tenggara, mencegah kembalinya para pejuang asing, dan menghentikan aliran dana. 

"Menteri luar negeri akan membahas berbagai masalah itu dan kami harap negara-negara tersebut dapat meningkatkan upayanya," kata seorang pejabat saat mengikuti penerbangan Kerry ke Jakarta. 

Seorang pejabat kedua AS menambahkan, Kerry akan mendesak Jokowi untuk bertindak lebih. Yaitu dengan membekukan aset milik para militan yang sesuai dengan tuntutan satuan tugas aksi keuangan PBB.

"Mereka telah membuat sejumlah kemajuan dalam hal ini. Harapannya mereka akan berbuat lebih banyak dan menjadi bagian dalam upaya saat ini, untuk mendorong Indonesia melakukan apa yang harus mereka lakukan agar memenuhi kewajiban mereka di bawah kerangka PBB," katanya. 

Selain itu, Kerry juga mendesak Jokowi agar menjaga peran aktifnya dalam kebijakan luar negeri regional yang dilakukan oleh pemerintahan Indonesia sebelumnya. "Sebagai negara terbesar keempat dunia, negara demokrasi terbesar ketiga, dan negara yang memiliki warga Muslim terbanyak, peran Indonesia sangat penting," katanya. 

"Ia bisa melakukan lebih banyak dalam kebijakan domestik dan masih dapat menjaga peran aktif Indonesia dalam wilayah itu," tambahnya. 

AS menilai peran pengaruh Indonesia dalam Asosiasi Negara Asia Tenggara sebagai mitra utama di Asia Pasifik menghadapi kebangkitan Cina. Kunjungan Kerry ini menjelang KTT Asia Timur di Myanmar pada bulan depan serta menjelang pertemuan forum APEC di Beijing. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement