REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Lebih dari 100 penari akan memenuhi jalanan Kota Brisbane pada hari Jumat mendatang (24/10). Ibu Kota Queensland juga telah siap untuk menyambut para petinggi negara peserta G20 dengan suguhan teater dan musik.
Brisbane akan menjadi kota pertama yang akan mengelar Perayaan Budaya G-20, selain sebagai tuan rumah pertemuan G20. Selama tiga minggu, Brisbane akan menjadi panggung dunia yang mempertunjukan musik, tarian, hingga seni cahaya.
Direktur Kreatif, Athol Young, mengatakan selama 24 hari berturut-turut Brisbane akan menawarkan budaya yang menarik dan menyenangkan. "Kita pernah bertanya apa yang ingin kita sampaikan kepada para petinggi negara saat mereka berada disini," jelas Young. "Kita memutuskan dari tanggal 24 Oktober hingga 15 November nanti kita akan berpesta yang menunjukkan siapa kita dengan bakat-bakat yang kita miliki."
Salah satu yang menarik adalah penampilan 'The Bubble Effect', yang akan menampilkan sirkus dengan trik-trik di udara sambil bergelantungan di gelembung-gelembung.
James Morrison, musisi jazz pun akan menjadi salah satu penampilan yang ditunggu-tunggu di panggung perayaan Brisbane nantinya.
Young berharap perayaan yang menampilkan multikultur tersebut akan menunjukkan keberagaman, bakat, dan kemampuan yang dimiliki Brisbane. "Pekan pertama akan dipusatkan di pusat kota dan kawasan Southbank, akan banyak penampilan dan aktivitas di sana," ujarnya baru-baru ini.
Sejumlah gedung-gedung pemerintahan juga akan bermandikan cahaya di malam hari, dengan program 'Colour Me Brisbane' yang menembakan cahaya-cahaya ke dinding-dinding.