Rabu 22 Oct 2014 12:50 WIB

Iran Tangkap Mata-Mata di Busher

Reaktor nuklir Busher di Iran
Reaktor nuklir Busher di Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pasukan keamanan Iran telah menangkap beberapa mata-mata di provinsi selatan Bushehr, kata Menteri Intelijen Seyyed Mahmoud Alawi mengumumkan Selasa (22/10).

Alawi, yang berpidato di hadapan sejumlah pejabat daerah di Kota Bushehr mengatakan bahwa berkat kewaspadaan para petugas Kementerian Intelijen yang memantau gerakan badan intelijen asing, beberapa agen yang mengumpulkan data intelijen untuk orang asing di Provinsi Bushehr diidentifikasi, ditangkap dan dikirim ke kantor peradilan yang bersangkutan.

Menteri lebih lanjut mengingatkan peran yang menentukan Provinsi Bushehr bagi negara, dan menekankan, "provinsi ini sebagai pusat ekonomi, industri, militer, perdagangan dan nuklir negara yang telah memiliki posisi khusus di tingkat nasional."

Pada akhir Agustus, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Israel di dekat fasilitas pengayaan nuklir yang sangat sensitif di Natanz, di Iran Tengah.

Humas Departemen IRGC mengatakan dalam pernyataan bahwa pesawat tak berawak Israel itu berusaha menghindari radar, jenis stealth dan jatuh ketika mencoba untuk memata-matai pabrik pengayaan nuklir Natanz, Iran.

IRGC juga menunjukkan dalam pernyataannya bahwa pesawat musuh Israel telah ditargetkan oleh rudal permukaan-ke-udara.

IRGC kemudian memperingatkan bahwa pihaknya berhak merespon dan membalas untuk dirinya sendiri.

Pada Agustus, Kepala AEOI Ali Akbar Salehi mengatakan tidak hanya Barat, tetapi juga beberapa negara berkembang telah mencoba untuk menyabotase instalasi nuklir Iran melalui penjualan suku cadang rusak ke negara itu.

"Sayangnya, negara-negara Eropa dan Barat yang berbeda dan industri yang terkenal di dunia dengan posisi khusus (dalam industri ini) telah berkolaborasi dengan rezim Zionis, dan upaya AS untuk menyabotase industri nuklir Iran; dan jika suatu hari kita mengungkapkan nama-nama industri dan perusahaan-perusahaan itu kepada dunia, semua orang akan memahami pentingnya masalah ini," kata Salehi kepada wartawan pada saat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement