Rabu 22 Oct 2014 14:56 WIB

AS Pertimbangkan Kirim Tambahan Penasihat Militer ke Irak

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Pesawat tempur AS melancarkan serangan udara menggempur ISIS.
Foto: EPA/Mazen Mahdi
Pesawat tempur AS melancarkan serangan udara menggempur ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengatakan tengah mempertimbangkan permintaan Irak untuk mengirimkan penasihat militer tambahan. Penasehat militer tersebut akan membantu pasukan keamanan Irak melawan ISIS. 

Permintaan disampaikan dalam pertemuan antara wakil penasehat keamanan nasional Antony Blinken dan pejabat AS lainnya beserta para pejabat Irak pada pekan lalu saat kunjungan ke Baghdad dan sejumlah wilayah Irak lainnya. Namun, pejabat senior tersebut tidak menyebutkan berapa banyak penasihat tambahan yang diminta. 

Aljazera melansir, AS telah mengirimkan 1.400 penasihat militer dan pasukan keamanan diplomatik ke Irak. Irak juga dilaporkan tak meminta pasukan darat AS dan Presiden Barack Obama pun menegaskan tak akan mengerahkan pasukan daratnya. 

Menurut pejabat itu, personel yang dikerahkan ke Irak hanya akan memberikan bantuan nasihat kepada pasukan Irak melawan kelompok ISIS. Koalisi AS tercatat telah melancarkan puluhan serangan udaranya ke Irak dan Suriah guna menghentikan pergerakan ISIS. 

Pejabat AS mengatakan operasi melawan ISIS akan dilakukan selama beberapa bulan. Disebutkan, untuk merebut kembali sejumlah wilayah di Mosul dan wilayah lainnya, masih dibutuhkan waktu yang cukup lama. 

Kelompok ISIS pun diperkirakan tak akan berhasil merebut kota Baghdad. Di tempat terpisah, PBB mengatakan ISIS telah melakukan tindakan kriminal dan genosida terhadap kaum minoritas Yazidi Irak. Tindakan kriminal itu merupakan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan. 

"Bukti yang ada menunjukan upaya dilakukannya genosida," kata Ivan Simonovic, asisten sekjen PBB. Puluhan ribu warga Yazidi tercatat telah mengungsi akibat serangan ISIS. 

Sementara itu, di Suriah, pasukan Kurdi tengah mempertahankan kota Kobane dari serangan ISIS. Menurut kelompok Observatori HAM Suriah, sebanyak 30 militan ISIS dan 11 pasukan Kurdi dinyatakan tewas dalam pertempuran di Kobane. 

Dalam beberapa pekan ini, Kobane menjadi lokasi utama pertempuran melawan ISIS yang tengah berupaya memperluas kekuasaannya. Pentagon mengatakan sebagian besar bantuan militer AS yang diperuntukan pasukan Kurdi telah berhasil dikirimkan. 

Juru bicara Pentagon, Laksamana John Kirby mengatakan, para ahli tengah menganalisis video yang menunjukan sebuah paket senjata telah jatuh ke tangan ISIS. Disebutnya, paket senjata tersebut kemudian telah dihancurkan oleh pasukan militer AS. Seorang pejabat Kurdi Irak mengatakan 21 ton bantuan telah dikirimkan ke warga Kurdi di Kobane.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement