REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Acara 'Aku Ingin Menyentuh Anjing' yang digelar Ahad kemarin memicu kontroversi di Malaysia. Pemerintah, dalam hal ini Departemen Urusan Islam Malaysia (JAKIM) melakukan penyelidikan terkait acara tersebut.
Direktur Jenderal JAKIM, Othman Mustapha mengatakan acara itu telah menyebabkan kecemasan dikalangan umat Islam. Ini karena, bertentangan dengan kepercayaan dan norma-norma yang berlaku di Malaysia. "Malaysia adalah negara yang secara resmi menganut Mazhab Syafii. Menurut mazhab itu dilarang seorang Muslim menyentuh anjing dengan sengaja," kata dia seperti dilansir onislam.net, Rabu (21/10).
Acara yang digelar Ahad kemarin ini menarik lebih dari 800 penjunjung, termasuk perempuan dan anak-anak. Hampir setengah dari pengunjung adalah umat Islam. Panitia Penyelenggara Acara itu, Syed Azmi Alhabshi, 30 tahun, mengungkap, pelaksanaan acara itu dimaksudkan membantu umat Islam mengatasi ketakutan mereka terhadap anjing.
Ustaz Mohd Kazim Elias, mengatakan acara itu jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam postinganya di jejaring sosial Facebook, Mohd Kazim mengatakan acara ini merupakan cara halus dari liberalisasi dan pluralisasi Islam. n "Setiap Muslim tidak bisa atau tanpa alasan menyentuh anjing. Acara itu memiliki tujuan mendorong umat Islam menyentuh anjing. Sementara anjing dianggap najis sama seperti babi," kata dia.
Sebelumnya, lanjutnya, muncul acara yang mempromosikan alkohol. Kini, anjing. "Entah apa lagi berikutnya," ucap dia.
Secara terpisah, LSM Sisters in Islam mendukung acara. Menurut Manajer Program Sister in Islam, Suri Kempe mengatakan kebencian dan prasangka merupakan hasil dari rasa takut.