REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Beijing ingin memperkuat kerja sama militer dengan Tehran, demikian pernyataan Menteri Pertahanan Cina Chang Wanquan Kamis sebagaimana dikabarkan oleh kantor berita Xinhua.
Kepada Kepala Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Habibullah Sayyari, Chang mengatakan bahwa angkatan bersenjata kedua negara telah menjalin "kerja sama yang baik melalui sejumlah pertukaran kunjungan, pelatihan bersama, dan berbagai bidang lain dalam beberapa tahun terakhir," demikian Xinhua memberitakan.
"Pertukaran di antara angkatan laut kedua negara telah menghasilkan kemajuan," tulis Xinhua mengutip pernyataan Chang.
"Chang--menekankan Cina berkomitmen untuk bekerja sama dengan Iran untuk memperkuat hubungan militer," tulis Xinhua.
Sementara itu Sayyarin mengatakan bahwa Iran menilai kerja sama dengan Cina adalah hal strategis dan Tehran "siap untuk memperkuat hubungan antara kedua angkatan bersenjata, terutama di laut."
Di sisi lain, surat kabar Tentara Pembebasan Rakyat, melaporkan bahwa Sayyari sempat diajak mengunjungi pangkalan kapal perang dan kapal selam Cina selama kunjungannya. Dia juga "memperhatikan penjelasan mengenai kemampuan alat-alat persenjataan" di tempat tersebut.
Sayyari mengatakan bahwa dia berharap Tehran dan Beijing dapat bekerja sama di bidang operasi anti-pembajakan laut, tulis surat kabar resmi angkatan bersenjata Cina itu.
Cina sendiri adalah pembeli terbesar minyak Iran dan menjadi pihak paling agresif dalam meningkatkan pembelian minyak mentah sejak sanksi-sanksi ekonomi terhadap Tehran--yang diberlakukan tekait sengketa nuklir--diperlonggar.
Pada pekan lalu, Iran dan Amerika Serikat mencapai sejumlah kemajuan dalam perundingan sengketa nuklir menjelang tenggat waktu di akhir November.
Cina yang juga berpartisipasi dalam perundingan itu sejak lama menenang pemberlakuan sanksi ekonomi terhadap Iran.