Kamis 23 Oct 2014 14:49 WIB

Walau Berseteru, Ukraina akan Terima Bantuan Rusia

Ukraina
Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ukraina akan membutuhkan bantuan yang cukup besar dari Rusia dan Amerika Serikat untuk pemulihan negara dari krisis saat ini, kata mantan duta besar AS untuk Ukraina William Green Miller.

"Ini akan memerlukan waktu beberapa tahun untuk memulihkan dari periode kekacauan, kerusuhan politik, revolusi yang bergerak ke arah yang positif," kata Miller kepada RIA Novosti, Rabu.

"Tetapi untuk itu harus menerima bantuan yang cukup besar dari lembaga-lembaga dunia dan dari Rusia, Amerika Serikat, serta Eropa - semua harus bekerja untuk mengembalikan Ukraina."

Miller berpendapat bahwa alasan politik untuk revolusi yang jelas, dan pertolongan sedang dikejar.

"Jadi saya pikir, setelah beberapa tahun Ukraina akan kembali ke jalur," pungkasnya.

Sebagai akibat krisis politik yang sedang berlangsung di negara itu, Ukraina saat ini di ambang kebangkrutan. Pihak berwenang Kiev mencoba untuk menyelamatkan perekonomian negara melalui pinjaman internasional, termasuk pinjaman 17 milyar dolar dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Untuk menerima dukungan keuangan ini, Ukraina sebelumnya sepakat untuk program penghematan parah yang mencakup menaikkan pajak dan menjual aset negara.

Presiden Poroshenko mengatakan bahwa direktur eksekutif IMF akan memutuskan program bantuan keuangan baru untuk Ukraina dan mengirimkannya ke Kiev pada pertengahan Desember.

Pada Mei, Ukraina menerima tahap pertama dari pinjaman IMF senilai 3,16 miliar dolar AS, dengan angsuran kedua 1,4 miliar dolar pada awal September.

IMF mengatakan, Kiev mungkin perlu tambahan 19 miliar dolar pinjaman jika bentrokan di timur terus berlangsung.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan Sabtu bahwa Kiev bisa menggunakan uang, yang disediakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan kreditur internasional lainnya untuk menutupi kekurangan dana yang dialokasikan untuk pembelian persediaan gas alam Rusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement