Kamis 23 Oct 2014 15:57 WIB

Kenya akan Melatih 30 Ribu Pekerja Kesehatan Mengenai Ebola

Pengobatan virus Ebola
Foto: VOA
Pengobatan virus Ebola

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Kenya berencana untuk melatih 30.000 tenaga kesehatan untuk pemindaian, pencegahan, pengendalian dan manajemen kasus Ebola, ujar jurubicara Kementerian Kesehatan setempat, Rabu (22/10).

Direktur Pelayanan Medik dari Kementerian Kesehatan Nicholas Muraguri mengatakan bahwa pelatihan ini didukung oleh 150 dokter spesialis dalam pengendalian penyakit menular yang disebar ke seluruh negeri.

"Ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk membangun fasilitas kesehatan dalam mengidentifikasi kasus-kasus yang dicurigai dan mengelola kasus infeksi," kata Muraguri.

Ebola sejauh ini telah menewaskan lebih dari 4.500 orang, terutama di negara-negara Afrika Barat seperti Liberia, Sierra Leone dan Guinea, meskipun tidak ada kasus Ebola telah dilaporkan di Kenya sejauh ini.

"Namun, Departemen Kesehatan ingin meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah dalam siaga tinggi dan telah menerapkan langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan wabah Ebola," katanya di Nairobi.

"Kementerian kesehatan bekerjasama erat dengan para pemangku kepentingan telah mendirikan sistem untuk pengawasan Ebola dan manajemen kasus melalui Gugus Tugas Ebola Nasional dan Tim Koordinasi Multi-Departemen," tambah Muraguri.

Dia mengatakan pemindaian penumpang di semua pelabuhan masuk telah dilakukan secara intensif melalui pembentukan Komite Pemindai Penumpang yang menjamin pemindaian semua penumpang 100 persen.

Dokter terkemuka mengatakan rencananya untuk menginstal mesin pemindai suhu (Thermoscan) inframerah otomatis di bandara utama Kenya serta pintu masuk lainnya dalam rangka meningkatkan pendeteksian Ebola dan Virus lainnya.

Kementerian kesehatan Kenya saat ini sedang bekerja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui media massa dan media sosial untuk memastikan bahwa semua warga Kenya mendapat informasi tentang Ebola.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement