Jumat 24 Oct 2014 11:40 WIB

Mufti Besar Arab Saudi Komentari Dampak Twitter

Rep: C91/ Red: Indira Rezkisari
Twitter
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Mufti Besar Arab Saudi, Syeikh Abdul Aziz Al-Asheikh, berpendapat para musuh Islam menggunakan situs jejaring sosial seperti Twitter, untuk menyebarkan kebohongan tentang Islam. Bahkan mereka menyerang umat Islam.

“Mereka yang berbicara buruk tentang Islam tanpa rasa malu, berarti tidak memiliki iman dan tidak takut kepada Allah,” ujar Al-Asheikh, yang juga ketua Dewan Ulama Senior Saudi, dalam sebuah acara di televisi Saudi seperti dikutip Arab News, Rabu (24/10).

Menurutnya, Twitter telah menjadi situs untuk mempromosikan segala jenis kejahatan dan bahaya. Ia menambahkan, bila orang menggunakannya untuk hal positif, maka lebih baik, namun sayangnya kebanyakan digunakan untuk hal sepele.

Mufti Saudi itu menjelaskan, banyak orang mulai kecanduan Twitter. Hal pertama yang mereka bicarakan adalah apa yang dipublikasikan di situs jejaring sosial.

“Mereka pikir bahwa apapun yang ditweet adalah informasi dan berita yang dapat dipercaya, tapi itu semua kebohongan dan kepalsuan,” katanya. Argumen Al Sheikh berdasarkan temuan sebuah agensi media sosial yang bernama The Social Clinic.

Agensi itu pada awal tahun 2014, menemukan ada lebih dari 3 juta pengguna Twitter aktif di Arab Saudi yang menghasilkan lebih dari 50 juta tweet per bulan. Jumlah ini lebih besar dari rata-rata di seluruh dunia.

Dalam laporan sebelumnya, agensi tersebut mengatakan beberapa media Barat menggunakan Twitter untuk mengamati dan memantau opini publik, sikap dan tren warga Saudi. Al Sheikh memang sering mengomentari akibat dari Twitter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement