REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mulai menunjukkan gelagat pesimistis akan kebebasannya dari tuduhan melakukan pidana sodomi.
Dikutip dari TIME, Jumat (24/10), minggu depan dia akan kembali menghadap pengadilan. Dia menilai kasus ini mempunyai motif politik.
Selasa depan Pengadilan Federal akan mengadakan sidang untuk mendengarkan pembelaan Anwar atas tuduhan tersebut yang dibuat Maret lalu.
Lembaga Hak Asasi Manusia dan Amnesti Internasional melihat kasus ini juga bermotif politik.
"Kebanyakan warga Malaysia tidak percaya saya akan mendapatkan peradilan yang adil atau keputusan yang berdasarkan fakta," katanya.
"Akan tetapi saya akan menunjukkan kepada anak muda [bahwa tuduhan kepada saya] adalah harga kecil yang harus dibayar dalam perjuangan untuk kebebasan dan keadilan."