Ahad 26 Oct 2014 06:11 WIB

Pemilu Brasil Bagaikan Kompetisi Hantu dan Monster

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Bayu Hermawan
Para pendukung Brasil berjalan tanpa mempedulikan guyuran hujan usai menyaksikan Timnas Brasil menelan kekalahan menyakitkan dari Jerman di semifinal Piala Dunia 2014 di Rio de Janeiro pada Selasa (8/7).
Foto: Reuters/Jorge Silva
Para pendukung Brasil berjalan tanpa mempedulikan guyuran hujan usai menyaksikan Timnas Brasil menelan kekalahan menyakitkan dari Jerman di semifinal Piala Dunia 2014 di Rio de Janeiro pada Selasa (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Brasil akan melaksanakan pemilihan umum presiden pada Ahad (26/10) waktu setempat. Presiden Dilma Rousseff dari haluan kiri akan bertarung untuk bisa kembali memimpin negara terbesar ke-5 di dunia itu, melawan penatangnya Aecio Neves dari kelompok sayap kanan.

"Negara ini dibagi dua, setengah merasa bahwa inklusi sosial dan perlindungan adalah hal terpenting, setengah lainnya percaya bahwa stabilitas makroekonomi yang lebih penting," ujar analis politik di Gertulio Vargas Foundation, Carlos Pereira, dilansir dari the Guardian, Ahad (26/10).

Kandidat yang dipilih pemilih nantinya adalah yang paling berhasil meyakinkan hati rakyat. Rousseff dan Neves sama-sama mengklaim akan memenangkan Pemilu pada Ahad.

Saat berkampanye, Roussef menyerang saingannya dengan iklan kampanye meminta Brasil untuk mengingat 'hantu masa lalu' ketika partai yang mengusung Neves memerintah dengan membuat rakyat terperosok ke jurang kemiskinan, pengangguran marak, dan hiperinflasi.

 

Partai Buruh yang mengusung Roussef berkomtmen untuk mencabut jutaan orang keluar dari kemiskinan dan menjadi masyarakat kelas menengah dan menurunkan pengangguran tertinggi dalam sejarah.

Neves kemudian meminta rakyat untuk melihat 'monster masa lalu' yang menyebabkan resesi ekonomi, inflasi di atas 6,5 persen, dan tuduhan bahwa Partai Buruh terlibat dalam korupsi dekade panjang melalui BUMN minyak, Petrobas. Roussef pun berupaya hingga batas wakti terakhir kampanye Sabtu (25/10) di negeri kelahirannya, Minas Gerais.

Ia membantah tuduhan korupsi tersebut dan terus menggalang dukungan. Survei yang dilakukan Datafolha menunjukkan bahwa Roussef masih unggul sementara 53 persen atas Neves yang hanya diproyeksikan mendapatkan 47 persen dukungan.

Margin of error survei ini dua persen. Survei Ibope Institute juga menempatkan Rousseff unggul 54 persen, sedangkan Neves 46 persen.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement