Ahad 26 Oct 2014 14:14 WIB

Hubungan AS-Israel Alami Krisis

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Israel
Foto: [ist]
Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang pejabat tinggi Israel menyatakan hubungan antara negaranya dengan Amerika Serikat kini tengah krisis. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Yair Lapid sehari setelah pejabat AS menyatakan pemerintah Obama menolak permintaan Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon untuk bertemu sejumlah asisten tinggi keamanan nasional.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri menolak permintaan Yaalon untuk bertemu dengan Wakil Presiden Joe Biden, penasehat keamanan nasional Susan Rice, dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dalam kunjungannya selama lima hari ke AS. Pemerintah Obama masih geram dengan pernyataan negatif yang dilontarkan Yaalon terkait upaya perdamaian Kerry di Timur Tengah serta negosiasi program nuklir dengan Iran.

"Muncul krisis dalam hubungan dengan Amerika Serikat dan hubungan ini perlu dijaga dengan baik dan tanggung jawab," kata Lapid.

Sementara itu, pejabat senior AS mengaku tak heran pejabat Israel telah ditolak bertemu dengan pejabat tinggi Amerika. "Melihat komentarnya kemarin, tak heran jika ia ditolak untuk melakukan sejumlah pertemuan," kata seorang pejabat senior AS dikutip dari harian Israel, Haaretz.

Kunjungan Yaalon ini dimaksudkan untuk memperbaiki hubungan dengan pemerintahan Obama. Sementara itu, di Washington, ia mengatakan perselisihan antara ia dan Kerry telah berakhir dan menyatakan keduanya telah menyelesaikan masalah itu.

Sejumlah pernyataan pun dilaporkan juga ikut memperburuk hubungan antara Yaalon dan pejabat senior Gedung Putih. Pada Januari, Yaalon menyebut Kerry sebagai seorang yang obsesif dan mesianis saat berbicara mengenai upaya Menlu AS untuk melakukan pembicaraan perdamaian Palestina-Israel.

Meskipun begitu, kepala menteri pertahanan Israel dan Perdana Menteri Israel mengeluarkan pernyataan minta maaf. Namun, pernyataan tersebut ditolak oleh pemerintahan AS dan dinilai tak cukup.

Kemudian pada Maret, menteri pertahanan kembali membuat pernyataan pedas dalam sebuah pertemuan. Saat itu, ia mengkritisi kebijakan luar negeri Amerika terhadap Iran. Yaalon mengatakan Presiden Barack Obama tak ingin bertindak apapun melawan Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement