Ahad 26 Oct 2014 16:31 WIB

Ukraina Gelar Pemilu Parlemen

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Petro Poroshenko
Foto: Kyivpost
Petro Poroshenko

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Ditengah krisis yang menggelayuti Ukraina, rakyat melakukan pemilihan umum, Ahad (16/10). Pemilihan ini diperkirakan akan memperkuat langkah Petro Poroshenko untuk mendapat mandat mengakhiri krisis dan bergabung dengan Uni Eropa.

Voting dimulai pagi di Kiev dalam pemilihan parlemen pertama sejak gelombang protes. Kelompok politik yang mendukung Poroshenko diperkirakan akan mengisi 450 kursi. Ini akan memberinya jalan untuk menggerakan rencana perdamaian di timur Ukraina dan mereformasi politik dengan bergabung dalam Uni Eropa.

Dikutip Reuters, dalam sebuah acara televisi pada Sabtu, ia mengatakan ingin menyongsong hari baru dalam agenda-agenda Eropa dan melupakan masa lalu di Soviet. Jika diloloskan parlemen, maka ini akan menjadi parlemen paling radikal sejak Ukraina merdeka pada 1991, sesuatu yang tidak disukai Rusia.

Secara keseluruhan, ada 29 partai turut serta dengan sebagian besar terdaftar sebagai veteran perang dan pendukung Eropa, Euromaidan. Tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 8.00 pagi hingga 8.00 malam waktu setempat.

Sekitar dua ribu pengamat internasional, termasuk tim dari sekitar 800 organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa berada di tempat untuk memantau prosedur pemungutan suara.

Banyak pemilih tidak bisa memberikan suara di Crimea dan bagian timur Ukraina. Pihak berwenang pemilihan mengatakan voting tidak akan mengambil tempat di 27 konstituen, termasuk 12 di Crimea, yang berarti bahwa hanya 423 deputi akan dipilih.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement