Selasa 28 Oct 2014 16:43 WIB

Aktivis Hong Kong Tandai Satu Bulan 'Gerakan Payung'

Polisi Hong Kong merubuhkan tenda pengunjuk rasa, Jumat subuh (17/10).
Foto: Reuters
Polisi Hong Kong merubuhkan tenda pengunjuk rasa, Jumat subuh (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Aktivis demokrasi Hong Kong pada Selasa menandai satu bulan protes mereka yang menyerukan para pendukungnya untuk berunjukrasa malam hari dengan mengenakan topeng penangkal gas air mata dan semprotan merica polisi.

Panitia berusaha untuk menyuntikkan momentum baru ke dalam gerakan kepada massa yang berkumpul di kamp protes utama untuk memulai aksi mereka dengan 87 detik keheningan pada pukul 17:57 (09:57 GMT).

Sesuai dengan jumlah tembakan gas air mata polisi anti huru hara kepada pengunjuk rasa damai yang menduduki jalan raya yang dekat dengan gedung parlemen pada tanggal 28 September lalu.

Tembakan gas airmata tersebut kemudian menjadi bumerang, yang menarik puluhan ribu simpatisan ke jalan-jalan dan membantu mendorong gerakan yang telah menjadi tantangan paling terpadu untuk Beijing sejak protes berdarah Tiananmen pada 1989.

Demonstran menyerukan untuk membatalkan pemilihan calon pemimpin Hong Kong yang harus melalui persetujuan Beijing terlebih dahulu, dan memberi label sistem tersebut sebagai 'demokrasi palsu'.

Namun pemerintah Cina tidak menunjukkan sinyal untuk mundur dan pemimpin protes tidak yakin bagaimana untuk mencapai tujuan mereka.

Salah satu kelompok protes utama mengimbau semua pendukungnya untuk mengenakan masker pelindung dan kacamata yang sama yang mereka kenakan untuk membela diri ketika demonstrasi jalanan berubah menjadi kerusuhan.

Aksi protes ini kemudian dijuluki 'Gerakan Payung' karena para demonstran kerap kali menggunakan payung untuk berlindung dari panas, hujan deras, semprotan merica dan pentungan polisi.

Sebuah kelompok Facebook telah mengimbau semua pendukungnya untuk membuka payung secara massal pada pukul 6:00 untuk "mengekspresikan kekecewaan dan kemarahan demonstran". Hingga saat ini, lebih dari 9.000 orang setuju untuk mengambil bagian dalam aksi ini.

Hu Jia, seorang pembangkang terkenal Cina yang saat ini dalam tahanan rumah, mengatakan ia juga akan membentangkan payung sendiri dalam solidaritas dengan Hong Kong.

"Saya akan berpartisipasi dalam acara ini. Di penjara rumah saya di Beijing," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement