REPUBLIKA.CO.ID, FREETOWN -- Sierra Leone mengecam keputusan Australia menunda visa bagi orang-orang yang datang dari negara epidemi Ebola di Afrika Barat.
Menteri Informasi Sierra Leone Alpha Kanu menyebut langkah itu terlalu kejam. Dia menegaskan tindakan yang diterapkan di bandara Freetown telah berhasil mencegah seseorang yang terinfeksi Ebola keluar dari negara itu.
"Ini diskriminatif, bukan hanya terhadap Ebola, tapi terhadap 24 juta warga Sierra Leone, Liberia dan Guinea. Jelas ini bukan hal benar untuk dilakukan. Langkah pemerintah Australia sangat kontraproduktif," ujar dia dilansir dari BBC Rabu (29/10).
Juru bicara pemerintah Uganda Ofwono Opondo mengatakan negara Barat menciptakan kepanikan massal yang tidak membantu mengatasi Ebola. Amnesty International mengatakan Australia mengambil pendekatan sempit.
Australia, Senin, mengumumkan. Membatalkan visa nonpermanen atau sementara bagi orang-orang yang berasal dari negara epidemi Ebola. Pemegang visa permanen yang akan tiba di Australia harus menjalani 21 hari karantina.
"Sistem dan proses yang dilakukan pemerintah bekerja untuk melindungi warga Australia," kata Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison.