Jumat 31 Oct 2014 21:46 WIB

Persetujuan Izin Perluasan Tambang Batubaru Ancam Persediaan Air Minum di Sydney

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Izin perluasan pertambangan batubara di Sydney mengancam ketersediaan air minum bagi warga sekitar. Pasalnya, penambangan dilakukan di dekat salah satu daerah aliran sungai (DAS) paling berharga di negara bagian New South Wales disetujui.

Perusahaan tambang ‘Wollongong Coal’ ingin memperluas operasinya ke wilayah dekat aliran sungai Danau Cataract – salah satu sumber air kunci bagi Illawara dan Macartur, dan waduk cadangan bagi Sydney – namun ilmuwan Pemerintah Australia menyatakan kekhawatiran mereka atas proposal tersebut.

Kawasan itu telah ditambang selama lebih dari 100 tahun.

Komite Ilmuwan Independen Australia (IESC) menyiapkan laporan yang diminta oleh Pemerintah Federal, yang menyebut secara detil sejumlah isu dalam proposal perusahaan tersebut.

“Sangat mungkin bahwa nantinya aka nada dampak yang signifikan terhadap sumber air,” sebut laporan IESC.

Laporan ini mengidentifikasi ‘kelemahan’ pemodelan air yang dilakukan ‘Wollongong Coal’, dan mengatakan bahwa tata letak tambang seharusnya diubah sehingga rawa di sekitarnya tidak terpengaruh.

“Penaksiran final dari resiko yang disebutkan meremehkan keseluruhan resiko bagi rawa ini,” tulis laporan IESC.

Pakar lingkungan lokal, Dr. Ann Young, mengatakan, rawa bertindak sebagai spons raksasa di daerah aliran sungai itu.

“Mereka sangat penting di kala kekeringan melanda. Ini adalah tempat yang hampir selalu menyuplai air ke bendungan dan tentunya rawa ini hampir selalu menjadi sumber air di kala kemarau,” jelasnya.

Perusahaan tambang ‘Wollongong Coal’ berkeinginan untuk menyelesaikan dua tahap perluasan. Pihaknya ingin menambang 4,7 juta ton batubara selama 5 tahun sebagai bagian dari ‘Proyek Perluasan Bawah Tanah’ mereka.

Namun sembari menunggu persetujuan, perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya butuh memulai penambangan 400 meter di titik ‘Longwall 6’ agar daerah tambang tetap mengambang.

Departemen Perencanaan dan Lingkungan (DPE) merekomendasikan bahwa ekspansi sementara bisa berjalan, meski ada keberatan dari Otoritas DAS di Sydney.

Dalam penilaiannya, DPE mengatakan, desain ekspansi menyediakan daerah penyangga dari air yang tersimpan di waduk.

“Wollongong Coal telah mengadopsi desain tambang yang sangat konservatif agar secara substansial membatasi potensi dampak lingkungan yang tak terduga di beberapa fitur permukaan kunci,” sebut laporan penilaian DPE.

“Departemen menganggap bahwa tak mungkin terjadi dampak penyurutan di sebagian besar fitur permukaan kunci, termasuk Danau Cataract,” lanjut laporan tersebut.

Sementara laporan IESC menyadari, dampak ekspansi lebih kecil kemungkinan berpengaruh sedikit terhadap waduk, tetapi sekaligus memperingatkan akan dampak kombinasi dari keseluruhan penambangan terhadap bendungan.

“Resiko terbesar dari dampak ke air adalah dampak kumulatif dari titik ‘Longwall 6’, Eskpansi ‘Russell Vale’ dan penambangan tambahan yang diajukan di Wonga Barat,” saran laporan tersebut.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement